tvOnenews.com - Di tengah perkembangan teknologi yang makin modern, listrik menjadi kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi. Namun, rupanya masih banyak rumah tangga yang belum memiliki listrik, sebagian menumpang ke tetangga dengan sistem patung bayar.
Kini sejumblah warga Desa Pagirikan, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, bisa bernapas lega. mereka tanpa perlu risau beraktifitas di tengah kegelapan, lewat program bantuan pasang baru listrik (BPBL).
Di Jawa Barat, Kabupaten Indramayu menjadi daerah terbanyak keempat yang mendapat bantuan BPBL Tahun 2024 tahap 2 dengan total sebanyak 1.511 rumah.
Jumlah itu, menyusul pemasangan setelah Cianjur sebanyak 5.252 rumah, Garut 2.655 rumah, lalu Sukabumi dengan 1.612 rumah.
Hari ini program BPBL pun diresmikan di Desa Pagirikan, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Selasa (17/9/2024).
Program BPBL ini merupakan bantuan yang berasal aspirasi dari anggota DPR RI Komisi VII, Bambang Hermanto yang juga merupakan Bakal Calon Bupati Indramayu. Dalam peresmian itu, hadir pula perwakilan dari PLN dan juga Kementerian ESDM.
Peresmian ditandai dengan penyalaan kontak kWh meter yang sudah terpasang di rumah penerima bantuan yang kemudian disambut tepuk tangan dari para tamu hadirin.
"Kita hari ini hadir di sini dalam rangka penyalaan pertama program BPBL, dimana program ini merupakan program kerjasama dengan Kementerian ESDM, Komis VII DPR RI, dan PLN,"ujar Bambang Hermanto
Bambang menyampaikan, bantuan BPBL Tahun 2024 tahap 2 pun tidak tanggung-tanggung untuk Kabupaten Indramayu, yakni ada sebanyak 1.511 penerima manfaat. Khusus di Kecamatan Pasekan, total ada 123 penerima bantuan.
Bambang mengatakan, ia tidak ingin ada lagi warga di daerah kelahirannya yang masih menumpang ke tetangga hingga rumahnya sama sekali tidak teraliri listrik.
Secara berharap, semuanya akan difasilitasi untuk mendapatkan instalasi listrik gratis. Alasan mereka belum memasang instalasi listrik selama ini karena biaya pemasangan yang dirasa cukup berat untuk pemasangan.
Jika memasang sendiri, warga harus mengeluarkan kocek sekitar Rp 1 juta, belum termasuk instalasi sendiri, dan lain sebagainya.
Padahal, nyaris seluruh peralatan di rumah adalah barang elektronik yang membutuhkan tenaga listrik. Kendala listrik ini turut membuat warga sulit untuk berkembang dari sisi ekonomi, dan lain sebagainya.
Oleh karenanya, Bambang berharap program BPBL bisa menjadi salah satu instrumen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Kebutuhan listrik ini menjadi kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat dan ini tentunya menjadi tanggungjawab kita bersama," ujar dia.
Program BPBL ini utamanya menyasar warga yang kurang mampu. Mereka mendapat fasilitas paket instalasi listrik rumah dengan daya 900 VA secara gratis.
Pemerintah juga menjamin keselamatan ketenagalistrikannya dengan memberikan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dalam paket program BPBL. Ini agar bantuan yang didapat masyarakat terjamin keandalan, keamanan, dan keselamatannya.
Manager PLN UP3 Indramayu, Yusrizal mengatakan, peresmian ini menjadi wujud nyata program kerjasama yang dilakukan Komisi VII DPR RI dan Kementerian ESDM.
"Dari kerjasama tersebut menugaskan kepada kami untuk melakukan pemasangan listrik," ujar dia.
Dalam pemasangan listrik gratis dalam program BPBL ini ada beberapa kriteria yang disasar, mereka juga harus memenuhi syarat dan ketentuan sebagai bukti penerima bantuan benar-benar dari keluarga kurang mampu.
Namun, khusus di Indramayu dan diperjuangkan oleh Bambang Hermanto, penerima bantuan cukup melampirkan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan atau desa.
"Lewat program ini listrik yang dipasang gratis, diharapkan bisa membantu masyarakat," ujar dia.
Pada kesempatan itu, penerima bantuan juga mendapat bantuan token gratis, hingga bantuan sembako.(chm)
Load more