Pertunjukan drone yang menampilkan lafaz Allah dan Muhammad tersebut merupakan hasil kerja keras selama satu bulan penuh, mulai dari pembuatan sketsa, pemrograman formasi, hingga pengujian teknis. Persiapan di lapangan sendiri membutuhkan waktu tiga hari dengan uji coba intensif yang dilakukan sehari sebelum acara. Meskipun sempat menghadapi tantangan terkait pergerakan satelit yang memengaruhi sinyal dan pergerakan drone, pertunjukan utama pada malam penutupan berjalan sempurna tanpa satu pun drone yang mengalami kegagalan.
“Alhamdulillah, semua berjalan sesuai harapan. Ini adalah bukti bahwa teknologi drone bisa membawa perubahan besar dalam industri hiburan karena pertunjukan drone adalah pertunjukan yang sangat ramah lingkungan, dibandingkan dengan kembang api, pertunjukan drone tidak menghasilkan asap berlebih dan mengonsumsi lebih sedikit energi. Melalui pengoptimalan teknologi, pertunjukan drone juga menjadi semakin aman, dan pertunjukan drone merupakan gabungan dari teknologi dan seni ntuk membuat kemegahan serta mendorong kreatifitas generasi muda di Indonesia,” tambah Mei.
Mei berharap teknologi drone dapat semakin dikenal oleh khalayak luas dan menjadi alternatif baru dalam dunia hiburan, memberikan pengalaman yang berkesan dan luar biasa bagi “Audience”! Ini adalah pilihan yang sempurna untuk penonton dari segala usia.
Dibandingkan dengan kembang api dan pertunjukan cahaya laser, pertunjukan Drone dapat menampilkan lebih banyak konten, seperti logo merek, tema acara, animasi gambar, dan teks, dan lainnya di udara, sehingga lebih banyak orang dapat memahami tujuan dan makna acara tersebut, juga Platform media sosial juga dapat menyebar dan mempublikasikannya dengan lebih cepat.
Mei percaya bahwa tidak boleh ada batasan pada kreativitas. Pertunjukan Drone dapat digunakan pada berbagai kesempatan dan tidak terbatas pada festival, peluncuran produk, acara perusahaan, konser, perayaan, hari jadi, acara peringatan..
“Dengan pertunjukan grafis terbesar di langit, kami ingin membuka mata dunia bahwa Indonesia mampu menghadirkan inovasi yang menggabungkan teknologi dan budaya dalam satu harmoni yang indah,” ujar Mei dengan penuh harap.
Ketua Regional Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Kaltimtara, Ismail Fahmy Almadi, yang turut mengoordinasikan aspek teknis, mengungkapkan bahwa pertunjukan ini juga menjadi momen edukasi bagi generasi muda. Banyak mahasiswa teknik lingkungan yang terlibat dalam proses persiapan dan pelaksanaan, belajar langsung tentang penggunaan teknologi drone dalam skala besar.
Load more