Apalagi, kata Toto, pasangan RIDHO ini sudah punya bekal strong supporter yang cukup besar, yaitu 26,6%. Yaitu pemilih yang berkategori militan. Meskipun belum tembus ke angka aman 30- 35%.
Sementara pemilih militan Heri Koswara-Sholihin baru 18,0%.
Namun begitu, Toto mengingatkan, masih ada sekitar 54,0% pemilih yang berkategori soft supporter, yaitu gabungan pemilih yang sudah punya pilihan tapi masih bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali. Itulah pemilih cair yang sering disebut lahan tak bertuan.
“Ini angka yang cukup besar yang masih bisa diperebutkan oleh siapa saja. Cuma kalau dilihat dari tingkat pengenalan dan kesukaan sebagai hukum besi untuk menang, potensi yang bisa mengambil lahan tak bertuan itu ada pada Tri Adhianto, karena memiliki pengenalan yang berbanding lurus dengan kesukaan,” jelasnya.
Menurut Toto, Tri Adhianto itu sudah dikenal oleh 80,5%, disukai oleh 81,1%. Ini artinya, rata-rata orang kenal Tri mengaku suka. Biasanya ini menjadi modal utama untuk menang. Bandingkan dengan Heri Koswara yang dikenal 75% dan disukai 70%.
Ditanya tentang apa saja faktor-faktor yang membuat Tri Adhianto unggul, Toto menjelaskan, salah satunya, tergambar dari aneka distribusi dukungan baik zona atau dapil maupun segmen demografis seperti gender, usia, tingkat penghasilan, pendidikan, pilihan partai, profesi/pekerjaan dan lain-lain.
“Dari aneka distribusi dukungan itu, Tri unggul di semua segmen demografis. Termasuk dapil. Hanya di dapil 4 saja, Tri dan pasangannya, ada perlawanan alias imbang. Ini mungkin PR besarnya. Tapi 4 dapil lainnya Tri unggul,” tegasnya. (ebs)
Load more