Jakarta, tvOnenews.com - Telkom University melalui Centre of Excellence DICTUM (Digital Media, Culture and Humanities) mengungkap peran penting perempuan adat menjaga budaya dan tradisi bersama lembaga Kemitraan.
Hal itu berdasarkan kerja sama keduanya melalui program Estungkara yang membahas 'Perempuan Adat: Peluang dan Tantangan'.
Sebagai bagian dari program DICTUM, acara l Diskusi Korupsi, Perempuan dan Media (Diorama) itu bertujuan menggali lebih dalam peran perempuan adat dalam masyarakat serta tantangan yang mereka hadapi di era modern.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Dekan Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial Telkom University, Ade Irma Susanty dan Program Manajer KEMITRAAN Moch. Yasir Sani.
Keduanya menekankan pentingnya peran perempuan adat dalam menjaga budaya dan tradisi, serta perlunya dukungan untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi.
Adapun, tujuan utama dari acara itu ialah untuk mengidentifikasi peran dan fungsi perempuan adat, membahas isu-isu kesetaraan gender, memaparkan temuan terkait kekerasan seksual, serta memberikan platform bagi perwakilan masyarakat adat untuk berbagi pengalaman.
Selain itu, acara tersebut juga bertujuan menyusun rekomendasi praktis yang dapat diimplementasikan oleh masyarakat adat, pembuat kebijakan, dan organisasi terkait.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber ahli, termasuk Prof. Dr. Chye Retty Isnendes dari Universitas Pendidikan Indonesia yang membahas peran dan fungsi perempuan tradisional pada masyarakat adat di Sunda dan Baduy.
Pembicara lainnya adalah Dr. Catur Nugroho dari Telkom University yang mengupas tentang kehidupan perempuan penenun di masyarakat adat Batak Toba.
Selain itu, perwakilan dari KEMITRAAN memaparkan hasil riset terkait kekerasan seksual terhadap perempuan adat, dan perwakilan masyarakat adat berbagi pengalaman mengenai situasi dan kehidupan mereka.
Diskusi interaktif dipandu Anggian Lasmarito, dosen Prodi S1 Ilmu Komunikasi Telkom University, berlangsung interaktif dengan partisipasi aktif dari seluruh peserta.
Diskusi ini memberikan refleksi dan telaah terkait realitas fenomena perempuan adat dalam perspektif peluang dan tantangan.
Kegiatan ini merupakan kerjasama CoE DICTUM, FKS Telkom University dan KEMITRAAN melalui program Estungkara.
Program ini bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang inklusif di Indonesia bagi masyarakat adat khususnya perempuan, anak, dan disabilitas serta kelompok minoritas lainnya.
Estungkara turut mendorong kesetaraan dan keadilan gender, dan inklusi sosial. Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai peran perempuan adat dan mendorong kesetaraan gender.
Dengan adanya diskusi dan pemaparan dari para narasumber, diharapkan dapat ditemukan solusi praktis untuk mendukung perempuan adat dalam menjalankan peran mereka. Harapannya, acara ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat adat dan pembuat kebijakan, serta menginspirasi partisipasi aktif dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.(lgn)
Load more