Ia mengatakan, operasi militer G30S PKI gagal karena ketidakjelasan siapa sesungguhnya pemimpin operasi.
Menurut Suparjo, seharusnya operasi itu berada di satu tangan, yaitu Letkol Untung, sebagai sosok yang punya latar belakang militer.
“Karena yang menonjol ketika itu adalah gerakan militer, maka sebaiknya komando pertempuran diserahkan saja kepada kawan Untung dan kawan Sjam bertindak sebagai komisaris politik. Atau sebaliknya, kawan Syam memegang komando tunggal sepenuhnya." jelas Suparjo.
Menurut beberapa laporan, Sjam turut merencanakan langkah-langkah untuk menjatuhkan pimpinan militer yang dianggap sebagai penghalang ambisi PKI untuk merebut kekuasaan.
Meskipun demikian, setelah peristiwa G30S, Sjam tampak menghilang dari radar.
Penyelidikan yang dilakukan oleh rezim Orde Baru kemudian berhasil menangkap Sjam, dan dalam persidangan ia mengaku terlibat dalam gerakan tersebut.
Namun, banyak pertanyaan yang tetap belum terjawab, terutama terkait sejauh mana peran Sjam dalam G30S dan apakah ia bertindak atas perintah DN Aidit atau memiliki agenda pribadi.
Meski Sjam telah dihukum mati pada tahun 1986, banyak misteri terkait dirinya yang masih belum terungkap sepenuhnya.
Load more