Eksekusi dilakukan pada 22 November 1965 di sebuah lokasi yang dirahasiakan di sekitar Boyolali.
Sebelum peluru algojo menembus tubuhnya, DN Aidit diberikan kesempatan untuk menyampaikan pesan terakhir.
Ini adalah sebuah tradisi dalam eksekusi, di mana seorang terpidana hukuman mati biasanya diberi kesempatan untuk menyampaikan kata-kata terakhirnya kepada dunia.
Biasanya, kata-kata ini berisi penyesalan, permintaan maaf, atau mungkin pesan untuk orang-orang yang ditinggalkan. Namun, yang terjadi pada DN Aidit justru berbeda.
Menurut saksi, Aidit tampak marah dan emosi. Salah satu teriakan yang paling dikenang adalah saat ia berteriak, “Bunuh saya! Bunuh saya sekarang juga!"
Bukannya tunduk pada nasibnya atau menerima kematian dengan tenang, Aidit malah menantang algojo dan para petugas yang ada di sekitarnya.
Load more