"Kami yang harus memfasilitasi dan berkoordinasi dengan kelurahan setempat bagaimana caranya agar keluarga penerima manfaat tetap bisa mengambil bantuan, mewakilkan KPM tersebut. Jadi bantuan tetap tersalurkan. Mungkin agak susah, apalagi yang lansia. Kalau lansia itu kan mereka rata-rata sudah tidak bisa keluar rumah. Nah itu nanti ada mekanisme door-to-door dari petugas Pos. Kita bantu untuk menuju alamat si KPM tersebut.," jelas Hima.
Hima juga mengaku banyak tantangan yang ditemui ketika melakukan penyaluran bansos ini. Salah satunya, ketika KPM berhalangan hadir karena berbagai alasan.
Paralel, dia mengapresiasi dedikasi petugas PosIND dalam menjalankan tugas mereka dengan baik dalam menyalurkan bansos PKH dan Sembako.
"Mereka selalu kooperatif dan selalu aktif berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pendamping PKH untuk memberi kita informasi tentang jadwal dan data penerima manfaat, memastikan koordinasi berjalan lancar. Misalkan BNBA (by name by address) -nya siapa-siapa saja yang harus ambil di tanggal sekian dan sebagainya, kita dikasih, jadi kita bisa menginfokan ke KPM," tambahnya.
Baik Hima maupun Petugas PosIND berharap program bantuan semacam ini bisa terus dilanjutkan, mengingat dampak signifikannya bagi warga yang tidak mampu. Menurutnya, bantuan seperti ini sangat bermanfaat bagi warga dan meringankan beban untuk memenuhi kebutuhan mereka.
"Kalau untuk Bansos, terutama PKH, saya melihat bagaimana PKH itu sangat bermanfaat untuk KPM di Semarang, khususnya dan Indonesia pada umumnya. Saya selalu berharap program yang bagus seperti ini dapat dilanjutkan, entah bagaimana nanti bentuknya mungkin, entah programnya ditingkatkan seperti apa. Setidaknya bantuan langsung seperti ini memang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tutur Hima.
KPM Apresiasi Kerja PosIND
Load more