Produktivitasnya di media sosial didukung oleh tim kecil yang terdiri dari seorang admin, editor video, dan researcher, yang membantu mengelola platform secara efektif.
"Jujur susah ya, apalagi ketika sudah berkarya di BUMN, banyak tawaran pembicara yang harus kutolak karena weekdays itu aku kerja full time di BUMN," katanya.
Saat mengembangkan kariernya, Hanif tidak bergantung pada inspirasi dari orang lain, melainkan fokus pada dorongan dari dalam dirinya sendiri. Ia memiliki tekad untuk tidak menjalani kehidupan yang biasa-biasa saja.
"Aku nggak pengen jadi orang yang hidupnya datar gitu, jadi orang yang introvert, diam di kamar, atau cuma scroll TikTok dan main game," kata Hanif
Hanif menekankan bahwa motivasinya berasal dari keinginan untuk menjadi seseorang yang memberikan dampak positif. Menurutnya, hidup harus penuh manfaat, baik itu melalui pekerjaannya di BUMN maupun perannya sebagai content creator .
Di sisi lain, Hanif juga sering menerapkan keterampilan komunikasi dan manajemen yang diperolehnya di BUMN ke dalam konten-konten edukasinya. Meskipun menjalani dua karier sekaligus bukanlah hal yang mudah, Hanif berhasil menjaga produktivitasnya dengan manajemen waktu yang baik.
Ia mengaku bahwa salah satu tantangan terbesar adalah menolak berbagai tawaran sebagai pembicara karena harus bekerja penuh waktu di BUMN. Namun, dengan bantuan tim media sosial yang terdiri dari social media specialist, editor, dan researcher, Hanif tetap bisa menjalankan personal brandingnya dengan baik. (ebs)
Load more