Kata Zaini, hal ini juga dipengaruhi suami Lidyawati, Cik Ujang, yang merupakan mantan Bupati Lahat, mencalonkan diri sebagai Cawagub bersama Herman Deru.
Masyarakat menilai bahwa keberlanjutan kepemimpinan bukanlah otomatis dari Cik Ujang ke istrinya, melainkan merupakan bagian dari politik dinasti yang haus akan kekuasaan.
"Banyak yang berpendapat bahwa kepemimpinan Lidyawati tidak sama dengan suaminya, dan jika ingin estafet kepemimpinan, Haryanto yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati yang lebih layak untuk meneruskan," kata Zaini.
Sementara itu, Zaini menekankan, tingginya tingkat elektabilitas pasangan Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, Bursah Zarnubi pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Lahat, sehingga ingatan masyarakat tentang dirinya cukup kuat.
Hal ini berdampak pada tingkat popularitas pasangan Bursah dan Widia yang mencapai 81,6%. Selain itu, dukungan Widia Ningsih, yang merupakan anggota DPRD Lahat termuda dan tokoh muda dari Generasi Z, turut berkontribusi positif.
Sebagai hasilnya, tingkat kesukaan masyarakat terhadap pasangan Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih mencapai 78,7%. Sementara itu, pasangan Yulius Maulana dan Budiarto memiliki tingkat popularitas sebesar 60,4% dan tingkat kesukaan sebesar 51,8%.
"Pasangan Lidyawati dan Haryanto, di sisi lain, mencatatkan tingkat popularitas sebesar 82,4%, tetapi tingkat kesukaan masyarakat hanya mencapai 41,3%," kata Zaini.
Load more