Bukan hanya itu, imbuh Togu, sekitar 69,7% masyarakat mengungkapkan kesulitan dalam memperoleh bahan bakar minyak (BBM) yang dibutuhkan untuk peralatan pertanian, di samping mengalami keterbatasan pasokan pupuk dan alat pertanian. "Masalah-masalah ini menjadi faktor penting yang memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah," katanya.
Survei juga mencatat bahwa 74,6% masyarakat Kukar menjadikan media sosial sebagai sumber informasi utama dalam menentukan pilihan kepala daerah. Sementara itu, 71,6% responden mengandalkan obrolan dengan teman, keluarga, dan kerabat sebagai sumber informasi yang signifikan.
"Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi informal tetap menjadi faktor penting dalam proses pengambilan keputusan pemilih," kata Togu.
Dia merinci, tingginya elektabilitas pasangan Dendi Suryadi dan Alif Turiadi dapat dijelaskan melalui beberapa faktor. Pertama, tingkat kesukaan masyarakat yang sangat tinggi, mencapai 78,8%.
"Selain itu, survei mencatat bahwa 70,2% masyarakat Kutai Kartanegara berharap adanya pemimpin baru yang dapat membawa perubahan. Dua faktor ini menjadi alasan kuat yang mendasari tingginya elektabilitas pasangan Dendi Suryadi dan Alif Turiadi," paparnya.
Dijelaskan, hasil survei ini mencerminkan perubahan sentimen yang signifikan di kalangan masyarakat Kutai Kartanegara. Di mana pasangan calon Dendi Suryadi dan Alif Turiadi dianggap sebagai simbol harapan masyarakat untuk memperoleh pemimpin yang dapat memberikan inovasi dan perubahan yang dibutuhkan.
Secara keseluruhan, lanjutnya, masyarakat tampaknya menginginkan seorang pemimpin yang mampu memberikan solusi nyata bagi tantangan yang dihadapi daerah. Terutama dalam bidang pertanian dan infrastruktur, guna meningkatkan kualitas hidup mereka.
Load more