"Dalam dunia pertambangan, aspek Safety atau keselamatan menjadi yang utama. Di Freeport Indonesia kami membuat kebijakan menerapkan pemantauan operasi kendaraan melalui perangkat pemantauan berbasis telematika pada kendaraan secara real time, dan membentuk tim khusus guna memantau efektivitas pengoperasian kendaraan sekaligus mempromosikan perubahan perilaku berkendara," kata Carl.
Upaya ini, lanjutnya, bermanfaat untuk melindungi pengemudi dan penumpang dari risiko kecelakaan, meningkatkan efisiensi operasional melalui penurunan tingkat kecelakaan dan downtime kendaraan. Diketahui PTFI memiliki lebih dari 2.000 armada kendaraan yang beroperasi di wilayah tambang PTFI terdiri dari kendaraan ringan, bus, truk, dan alat berat lainnya. Jumlah rata-rata karyawan yang menggunakan kendaraan angkutan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau sebaliknya di tahun 2023 sebanyak 1.871 penumpang per hari dan bertambah di tahun 2024 sebanyak 1.960 penumpang per hari.
Hal ini memperjelas perilaku berkendara menjadi salah satu kontributor utama terhadap risiko kecelakaan kendaraan.
"Sebagai bagian dari penerapan program Manajemen Risiko Fatal (FRM) di tahun 2017, PTFI menerapkan pemantauan kecepatan secara real time. Kebijakan ini tidak hanya bermanfaat dari sisi keamanan saja, namun berhasil mengubah perilaku karyawan dalam berkendara dari agresive driver menjadi defensive driver. Dengan perubahan perilaku ini menurunkan kecelakaan dan tingkat keparahan kecelakaan secara drastis," kata Carl.
Subroto Award adalah penghargaan tertinggi dari Kementerian ESDM kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik sebagai refleksi terhadap semangat Prof. Dr. Subroto. Ia merupakan Menteri Pertambangan dan Energi periode 1978-1988 yang memberikan banyak sumbangsih luar biasa dalam memajukan sektor energi dan sumber daya mineral di Indonesia. Pada tahun 2023 PTFI mendapat penghargaan untuk kategori Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral.(chm)
Load more