Pembukaan cetak sawah di luar pulau Jawa menjadi keniscayaan karena semakin menyusutnya lahan pertanian produktif (pada kurun waktu 2019 - 2024, sawah eksisting menyusut 79.607 hektare) sementara kebutuhan pangan nasional meningkat tajam sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia yang tumbuh seperti halnya deret ukur.
Untuk memastikan program cetak sawah berhasil, Kementan turut menjadikan pengalaman pemerintah-pemerintah sebelumnya dalam pengembangan lumbung pangan sebagai pembelajaran dan menjadikannya sebagai masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan konsep lumbung pangan terbaru.
Sebelum menggarap cetak sawah, saat ini pemerintah berfokus pada optimasi lahan rawa di sejumlah wilayah, seperti Merauke, Papua Selatan dan Kapuas, Kalimantan Tengah. Dalam kegiatan ini, turut terlibat di Antara jajaran TNI, mahasiswa, dan petani. keberhasilan optimasi lahan rawa diharapkan bisa menjadi awal yang baik bagi cetak sawah baru ke depannya.(chm)
Load more