Kolaborasi multi-stakeholder menjadi faktor kunci dalam proses revitalisasi berkelanjutan ini. Bersama dengan IHA, Museum Nasional Indonesia melibatkan berbagai pihak termasuk Ikatan Ahli Kurator Indonesia, ahli cagar budaya, komunitas budaya, lembaga internasional, sejarawan, arsitek, serta tokoh-tokoh nasional. Semua pihak ini berperan penting dalam merancang dan merealisasikan ide serta konsep baru yang kini membentuk wajah baru MNI.
"Kolaborasi multi-stakeholder ini telah membantu mendefinisikan ulang peran Museum Nasional Indonesia, bukan hanya sebagai tempat penyimpanan koleksi sejarah, tetapi juga sebagai institusi yang hidup dan dinamis. MNI kini berfungsi untuk mempromosikan pemahaman dan apresiasi terhadap kekayaan budaya Indonesia secara lebih relevan. Melalui kerja sama lintas sektor ini, kami berharap MNI dapat terus menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, memberikan edukasi sekaligus inspirasi bagi generasi saat ini dan yang akan datang," jelas Ahmad Mahendra selaku Plt. Kepala Indonesian Heritage Agency.
Salah satu kegiatan publik menarik selain Ruang Imersif adalah instalasi video mapping yang juga didukung oleh Epson pada facade Gedung A Museum Nasional Indonesia yang dapat dinikmati publik hingga akhir bulan ini, pungkasnya pada pembukaan awal MNI di tanggal 15 Oktober 2024.
Sinergi Epson dan Cukup Cakap dalam Transformasi Digital MNI
Dalam mewujudkan konsep baru museum, Epson bekerja sama dengan Cukup Cakap, sebuah perusahaan inovasi digital, untuk mengintegrasikan teknologi visual dengan media interaktif. Sinergi ini memungkinkan museum mengembangkan pameran yang tidak hanya edukatif tetapi juga menghibur, terutama bagi generasi muda dan keluarga.
Melalui kolaborasi ini, MNI dapat memanfaatkan teknologi Epson untuk menghadirkan konten dalam format baru yang lebih menarik, seperti presentasi video, pemetaan 3D, dan ruang imersif.
“Kami melihat bahwa teknologi Epson memiliki fleksibilitas dan kualitas yang ideal untuk lingkungan seperti museum. Dengan dukungan ini, MNI bisa memperkaya kontennya dan menyampaikannya dengan cara yang inovatif,” ungkap perwakilan Cukup Cakap.(chm)
Load more