Namun, Dadet optimistis bahwa kolaborasi antara kampus vokasi dan industri, seperti yang telah dilakukan dengan VKTR dengan dukungan Dana Padanan yang digulirkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), akan mempercepat kemajuan teknologi kendaraan listrik di Indonesia. Sejak kerja sama dimulai pada tahun 2021, PENS dan VKTR telah berhasil mematenkan 14 inovasi yang siap dikembangkan lebih lanjut.
"Jika dilihat dari negara industri lainnya, kita masih ketinggalan karena mereka sudah lama melakukan riset. Namun, dibandingkan negara-negara yang selevel dengan Indonesia, kita tidak kalah,” katanya.
Percepatan elektrifikasi kendaraan listrik di Indonesia merupakan langkah penting dalam mewujudkan kemandirian teknologi sekaligus mencapai target lingkungan yang lebih baik. Inovasi yang dihasilkan oleh PENS dan VKTR, mulai dari sepeda motor listrik hingga sistem manajemen bus apron listrik, menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk bersaing di industri kendaraan listrik global. Meskipun masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal manufaktur, kolaborasi yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak akan membawa Indonesia menuju era baru transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kolaborasi jadi kunci sukses inovasi
Keberhasilan percepatan elektrifikasi kendaraan di Indonesia tidak hanya bergantung pada riset dan pengembangan teknologi, tetapi juga pada kolaborasi antara berbagai pihak. Dalam hal ini, kemitraan PENS dengan VKTR menunjukkan bagaimana sinergi antara akademisi dan industri dapat menghasilkan inovasi yang berdampak besar.
Program Dana Padanan dan Kedaireka yang diluncurkan sejak 2020 melalui Merdeka Belajar episode keenam semakin menunjukkan dampak positif. Kini, kolaborasi riset antara perguruan tinggi dan industri meningkat tajam. Jumlah proposal penelitian yang diterima perguruan tinggi dari perusahaan naik dari 1.200 pada tahun 2021 menjadi 5.600 pada tahun 2023. Pendanaan penelitian pun meningkat hingga 420 persen. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong kenaikan peringkat Indonesia dalam Global Innovation Index (GII) dari posisi 87 pada tahun 2021 ke-61 pada tahun 2024.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Plt. Dirjen Diksi) Kemendikbudristek Tatang Muttaqin menyampaikan dampak dana padanan dan kedaireka terhadap pembelajaran di kampus vokasi.
Load more