Jakarta, tvOnenews.com - Empat kurator telah ditunjuk untuk menangani proses pailitnya PT Sri Rejeki Isman (Sritex), salah satu pabrik tekstil terbesar di Indonesia. Juru Bicara Pengadilan Niaga Semarang Harno Patriadi di Semarang, mengatakan bahwa penunjukan empat kurator tersebut sesuai dengan keputusan majelis hakim yang menangani perkara tersebut.
Sebelumnya, Pengadilan Niaga Semarang menyatakan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) pailit setelah permohonan kreditur perusahaan tekstil tersebut dikabulkan.
PT Indo Bharat Rayon, salah satu debitur PT Sritex, telah mengajukan pembatalan perjanjian damai terkait kesepakatan penundaan kewajiban pembayaran utang hingga tahun 2022.
Sritex adalah perusahaan yang sangat besar dan pernah berjaya di tahun 1990-an. Mereka memproduksi berbagai jenis pakaian militer dari berbagai negara.
Sritex didirikan pada 1966 oleh H.M Lukminto sebagai perusahaan perdagangan tradisional di Pasar Klewer, Solo.
Perusahaan tersebut terus berkembang dan membuka pabrik cetak pertamanya yang menghasilkan kain putih dan berwarna di Solo pada 1968. Kemudian terdaftar dalam Kementrian Perdagangan sebagai perseroan terbatas pada 1978.
Terus melakukan ekspansi, perusahaan mendirikan pabrik tenun pertama di 1982 dan memperluas pabrik dengan 4 lini produksi yaitu pemintalan, penenunan, sentuhan akhir dan busana dalam satu atap.
Masa kejayaan Sritex mulai di 1994 saat menjadi produsen seragam militer untuk NATO dan Tentara Jerman.
Kejayaan perusahaan garmen tersebut tak berhenti. Bahkan Sritex selamat dari Krisis Moneter di tahun 1998 dan berhasil melipatgandakan pertumbuhannya sampai 8 kali lipat dibanding waktu pertama kali terintegrasi pada tahun 1992. (nsp)
Load more