Jakarta, tvOnenews.com - Rencana kolaborasi antara Universitas St Petersburg Rusia dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait kerjasama riset akan segera terwujud.
Seperti diungkapkan Guru Besar di Universitas St Petersburg, Prof Connie Rahakundini Bakrie, kerjasama ini diharapkan dapat mendukung tujuan bersama Indonesia dan Rusia dalam bidang keamanan maritim, penguatan angkatan laut dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
"Indonesia dan Rusia memiliki posisi strategis yang penting, dan kolaborasi ini dapat memperkuat keamanan di rute maritim, di mana stabilitas kawasan menjadi prioritas utama," ujar Connie, Jumat (25/10/2024).
Kerjasama ini, lanjut wanita yang juga pakar di bidang pertahanan ini, kian relevan di tengah dinamika geopolitik Indo-Pasifik, terutama dalam menyikapi tantangan keamanan yang semakin kompleks dan mengglobal.
Connie menambahkan, di periode 2025 hingga 2037 akan menjadi fase penting bagi kedua negara untuk mempererat kemitraan strategis yang dapat mendukung keamanan regional dan pertumbuhan ekonomi melalui fokus pada kerja sama maritim, modernisasi pertahanan, dan diplomasi strategis.
Menurutnya, hubungan bilateral yang lebih erat ini sejalan dengan kesepakatan antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan mereka akhir Juli lalu.
Kedua pemimpin menyatakan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi, pertahanan, dan diplomasi demi memperkuat stabilitas dan keamanan di kawasan.
Selain itu, Connie menyoroti pentingnya rute laut yang aman dan stabil bagi ekonomi global, mengingat tingginya koneksi perdagangan melalui jalur maritim antara kedua negara.
“Baik Indonesia maupun Rusia, dalam dunia yang semakin terhubung ini, perlu meningkatkan kerja sama dalam diplomasi dan bidang militer,” urai Connie.
Kerjasama ini akan memanfaatkan teknologi komunikasi dan militer mutakhir yang telah berkembang pesat, serta memungkinkan kedua negara untuk memanfaatkan informasi strategis dan meningkatkan efisiensi misi-misi terkoordinasi di wilayah maritim.
Beberapa program yang direncanakan dalam kemitraan ini termasuk latihan angkatan laut bersama, patroli anti-pembajakan, dan pengamanan rute perdagangan, yang akan mendukung tujuan Indonesia untuk menjadi pusat maritim global. Dengan ini, Indonesia juga diharapkan dapat memperoleh teknologi dan keahlian operasional angkatan laut dari Rusia.
Selain fokus pada pengamanan maritim, kerjasama ini juga mencakup bidang teknologi dan perakitan kapal laut. Connie menekankan bahwa Indonesia memiliki kepentingan strategis untuk meningkatkan kapasitas armada lautnya, sementara Rusia memiliki keunggulan teknologi yang sudah teruji.
"Dengan berkolaborasi, Indonesia dapat meningkatkan kemandirian dan kapasitas pertahanannya, memanfaatkan teknologi Rusia yang unggul," ujar Connie.
Terkait hal ini Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menyebut, pihaknya akan fokus ke kerjasama untuk program degree by research.
"MOU akan segera ditandatangani, saat ini masih proses finalisasi," ujar Laksana saat dikonfirmasi, Jumat (25/10).
Terkait apa saja yang tercakup dalam program degree by research itu, Laksana menyebut, kerjasama program tersebut untuk mendapatkan gelar S2 dan S3 melalui aktivitas riset kolaboratif yang dilakukan antara BRIN dengan Universitas St Petersburg.
"Target jangka pendek dan jangka panjang dari kerjasama ini, kami akan mengirimkan mahasiswa untuk S2/S3 program degree by research ke sana. Ini merupakan bagian dari upaya percepatan peningkatan kapasitas dan kompetensi periset muda Indonesia," jelas Laksana.
Terkait program studinya, Laksana menyebut ada sejumlah program studi yakni:
1. Terestrial dan maritim
2. Biologi dan lingkungan
3. Pertanian dan kesehatan pangan
4. Arkeologi, bahasa, dan sastra
5. Ilmu sosial dan humaniora
6. Tenaga nuklir
7. Tata kelola dan ekonomi komunitas
8. Energi dan manufaktur
9. Nanoteknologi dan material
10. Elektronika dan informatika
11. Penerbangan dan antariksa
12. Pengendalian gunung berapi bawah laut
"Mencakup semua yang ada di sana," pungkasnya.
Sedangkan untuk kerjasama yang akan dilakukan dengan UI dan UGM sendiri akan mencakup pengembangan pengajaran sastra dan budaya Indonesia di Universitas St. Petersburg, melaksanakan kegiatan bersama yang bertujuan pengakuan Sistem Ujian Negara Bahasa Rusia Federasi Rusia (selanjutnya disebut TORFL) dan pengesahan sertifikat TORFL sebagai dokumen resmi yang mengonfirmasi tingkat kompetensi bahasa Rusia untuk melaksanakan kegiatan pendidikan dan profesional di wilayah Indonesia.
Lalu mengembangkan dan melaksanakan program pendidikan bersama yang bertujuan meningkatkan keterampilan pengajar bahasa Rusia di Indonesia, melaksanakan proyek pendidikan yang bertujuan mengembangkan kompetensi bahasa Rusia bagi pelajar sekolah di Indonesia (proyek Sekolah Daring Universitas St. Petersburg), melakukan penelitian bersama untuk menentukan posisi bahasa Rusia di Indonesia, aspek fungsinya, kelayakan penggunaannya, mengumpulkan data statistik serta melakukan analisis lanjutan, dan sebagainya.
Kemudian menyelenggarakan kerja sama di bidang vulkanologi, oseanologi, kecerdasan buatan, kerja sama pendidikan dan ilmiah lainnya yang mewakili kepentingan bersama. (ebs)
Load more