Selanjutnya, sebanyak 20,1% respoden menyatakan masalah infrastruktur di Kalimatan Timur yang belum layak sebagai provinsi menyandang status Ibukota Negara Indonesia.
Lalu sebanyak 50,8% menyatakan bahwa rendah kualitas sarana dan prasarana kesehatan di Kalimantan Timur. "Terakhir sebanyak 49,2% menyatakan rendah kulaitas sarana prasarana pendidikan di Kalimantan Timur," ujarnya.
Lebih lanjut, hasil survei juga menunjukkan bahwa paslon 01 Isran Noor - Hadi Mulyadi memperoleh approval rating sebesar 38,1% dengan rincian yang menyatakan puas 23,2% dan sangat puas 14,9%.
Namun, sisi lain dari hasil survei ini yang menyatakan tidak puas sebesar 34,4% dan sangat tidak puas 18,2%, selebihnya 9,3% tidak memberikan penilaian. “Dalam hal kepuasan (approval rating) rakyat Kaltim terhadap kinerja petahana hanya diangka 38,1%
"Sehingga dengan kondisi hasil survei ini dapat dikatakan kinerja petahana secara kepuasan rakyat tidak mencapai 50%” tuturnya.
Selain itu, Dedi menilai, hasil survei WRC ini juga mencerminkan bahwa dinamika politik dan permasalahan yang berkembang di masyarakat Kaltim. Dalam sampling responden, ada beberapa isu seperti pendidikan, kesehatan, pemukiman, infrastruktur, serta potensi ekonomi daerah yang tidak dirasakan rakyat Kaltim menjadi perhatian utama responden.
Dari semua penilaian hasil survei ini WRC menjelaskan bahwa hasil kinerja lima tahun dari petahana yakni paslon 01 Isran Noor - Hadi Mulyadi bisa disimpulkan tidak memuaskan masyarakat Kalimantan Timur. Sehingga, sambung Dedi, ketika petahana kembali mencalonkan dalam kontestasi pilkada Kaltim 2024 ini bakal ada efek yang sangat besar dengan tingkat keterpilihan dipihak petahana.
Load more