Jakarta, tvOnenews.com - Usai menggaungkan politik tanpa mahar di kontestasi Pilkada Kabupaten Tegal 2024, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1, Bima Eka Sakti-Muhammad Syaeful Mujab menerapkan taktik penggalangan dana kampanye dari masyarakat. Apa maksud pasangan yang didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut?
“Kami menjelaskan pada publik apa yang menjadi gagasan kami untuk mewujudkan Kabupaten Tegal yang maju, bahagia, dan menyala. Jika masyarakat setuju, bantu kami menangkan Pemilu ini,” ujar Bima Eka Sakti, calon Bupati Tegal, dalam pernyataan resminya pada Selasa (5/11/2024).
Untuk penggalangan dana kampanye Bima-Mujab, masyarakat Kabupaten Tegal bisa mendonasikannya melalui laman bimamujabbisa.com via scan QR. “Dana yang terkumpul akan digunakan untuk melakukan sosialisasi dari pintu ke pintu (door to door) untuk menjelaskan gagasan Bima-Mujab kepada masyarakat Kabupaten Tegal,” imbuh Bima Eka Sakti.
“Penggalangan dana ini menjadi gotong royong masyarakat untuk memenangkan politik gagasan. Kami ingin berhutang budi pada rakyat, bukan pada kelompok tertentu,” kata pasangan Bima, Muhammad Syaeful Mujab menambahkan.
Adapun sebelumnya dalam jumpa pers di Rumah Wijaya, Jakarta, pada Jumat (1/11/2024), Bima-Mujab menggaungkan politik tanpa mahar, sebuah pendekatan yang berani dan jarang terdengar di kancah perpolitikan lokal. Bima menegaskan bahwa perjuangan mereka bukan sekadar berkompetisi, melainkan membawa perubahan nyata dalam cara berpolitik.
“Kami ingin memprioritaskan visi-misi dan gagasan. Tidak dengan politik uang, tapi dengan ide-ide yang membangun,” ujar Bima seraya menekankan bahwa keterlibatan mereka di Pilbup Tegal 2024 untuk menciptakan ruang politik yang bersih dan berintegritas.
“Politik yang kami usung adalah politik tanpa mahar, tidak ada praktik pembelian suara. Ini adalah langkah yang kami yakini dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat,” ucap Mujab.
Load more