Pernyataan tersebut bisa menjadi sinyal kuat Bima-Mujab ingin melawan arus kebiasaan lama yang merugikan warga. Sebagai figur muda, pasangan ini mengerti pentingnya pendekatan kreatif, terutama untuk menggaet perhatian generasi Milenial dan Gen Z di Kabupaten Tegal.
Menurut Bima, cara menyampaikan gagasannya juga harus menyesuaikan zaman. “Kami berbicara langsung dengan gaya yang santai, mengemasnya dalam diskusi yang mirip story-telling, sehingga lebih bisa diterima oleh anak muda,” tutur Bima.
Bima-Mujab meyakini dalam Pilkada 2024, bahwa mendekatkan diri pada generasi muda bukan hanya soal menghibur, tetapi juga mengedukasi. “Dengan gaya ngobrol santai, Bima-Mujab berupaya membuat pemahaman politik terasa ringan dan menarik. Kami menjadi representasi mereka – anak muda – dan berusaha menciptakan suasana nyaman untuk berdiskusi,” ulas Bima.
Adapun pasangan Bima-Mujab juga mengusung visi besar untuk Tegal. Jika terpilih, mereka berjanji membangun birokrasi yang bersih, menciptakan Tegal yang sejahtera, dan menjadikan daerah itu ikon pertumbuhan ekonomi. “Kami ingin semua lapisan, dari generasi Z hingga lansia, merasakan manfaat dari perubahan yang kami bawa,” ungkap Bima penuh semangat.
Adapun Mujab menyoroti pentingnya keterlibatan anak muda dalam pembangunan. Ia mengatakan bahwa anak muda bukanlah objek pasif, melainkan pelaku yang berdaya untuk menentukan masa depan. Seturut visi yang mencakup inklusi, keadilan, dan kesejahteraan dalam kampanyenya, Bima-Mujab yakin dapat menciptakan Kabupaten Tegal yang maju, bahagia, dan penuh semangat.
“Anak muda harus diberi ruang untuk berkembang tanpa batasan ekonomi atau sosial. Kami optimis, dengan pendekatan yang berbeda dan tanpa kompromi, Tegal bisa menjadi tempat di mana anak muda bebas berkreasi dan berkontribusi untuk masa depan,” tandas Mujab.
Load more