“Peluang investasi di Banten masih besar dan harus ditingkatkan. Jika bisa dikembangkan dengan baik dan dukungan dari pemerintah, tentu ini menjadi kesempatan buat pelaku usaha mengembangkan bisnisnya di Banten sekaligus membuka lapangan kerja maupun penyerapan tenaga kerja, khususnya masyarakat sekitar,” ujarnya.
Direktur Utama Tanjung Lesung Purnomo Siswoprasetijo mengatakan, Banten memiliki potensi alam yang sangat menjanjikan, terutama di sektor pariwisata dan hiburan. Salah satunya, KEK Tanjung Lesung. Jika berkembang, maka dapat menopang minat wisata ke Taman Nasional Ujung Kulon dan potensi di Kabupaten Lebak yang masih berupa kawasan hutan hijau.
Saat ini, kata Purnomo, sudah dibangun beberapa hotel dan vila untuk mendukung kegiatan wisatawan di KEK Tanjung Lesung. Dikelola oleh Jababeka Group, pengembangan properti tersebut dikerjakan di lahan seluas 1.500 hektare.
Akses menuju ke Tanjung Lesung juga akan semakin mudah dengan hadirnya infrastruktur jalan Tol Serang-Panimbang. Dengan begitu, Tanjung Lesung bisa menjadi salah satu tempat wisata unggulan di area Jabodetabek, baik bagi wisatawan lokal maupun asing.
“Tanjung Lesung diharapkan bisa menjadi lokomotif dari pertumbuhan investasi di Banten. Destinasi wisatanya masih murni, sejuk, dan hijau. Ini peluang investasi yang masih sangat terbuka,” kata Purnomo.
Potensi lainnya yaitu Kawasan PIK 2 seluas 6.600 hektare atau 10 persen dari luas Jakarta. Kawasan ini tengah dikembangkan menjadi destinasi hiburan dan wisata, kegiatan MICE, dan perumahan.
Managing Director PT Industri Pameran Nusantara (Agung Sedayu Group) Ryan Adrian mengatakan, PIK 2 merupakan kawasan perumahan yang kemudian berkembang menjadi daerah wisata. Berbeda dengan PIK 1 yang fokus pada konsep food market dan restoran.
Load more