Selama menjabat Ketum PSSI (2019-2023), Iwan memimpin reformasi PSSI dalam situasi tidak ideal, lantaran bersamaan dengan pandemi Covid-19.
”Ibarat sebuah kapal, selama pelayaran yang saya nakhodai, PSSI tidak selalu mengarungi lautan dengan ombak yang tenang,” tutur Iwan.
Kapolda di Tiga Daerah
Banyak cerita menarik lain tentang alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) lulusan 1984 ini. Pertama, ia mudah dikenali lantaran berwajah bule. Bukan bule KW, karena lelaki kelahiran Jakarta, 31 Maret 1962, ini memang keturunan bule tulen. Ia memiliki darah Jerman dari ibunya, Laila Solihaty binti Hermann Karel Schneider.
Di korps baju cokelat, rekam jejak penugasan Iwan terbilang lempang. Menikahi Novita Ariyanti (yang memberinya lima anak) Iwan tercatat pernah menduduki sejumlah posisi penting. Di antaranya, menjadi Kapolda di tiga daerah berbeda. Yakni, Kapolda Nusa Tenggara Barat (2012), Kapolda Jawa Barat (2013), dan Kapolda Metro Jaya (2017).
Mochamad Iriawan juga pernah mengemban jabatan Kepala Divisi Hukum Polri (2015), serta Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri pada 2016 (dua posisi yang ia duduki sebelum dipromosikan sebagai Kapolda Metro Jaya).
Tahun 2017, Iwan sempat menjadi Asisten Operasi Kapolri. Tetapi kemudian dirotasi menjadi Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada 2018. Tahun yang sama, persisnya 18 Juni 2018, Mendagri Tjahjo Kumolo melantik Iwan menjadi Penjabat Gubernur Jawa Barat, menggantikan Ahmad Heryawan hingga 5 September 2018.
Dengan latar pendidikan di bidang hukum, Iwan Bule tentu memiliki keahlian yang mumpuni di berbagai sektor strategis, utamanya dalam bidang keamanan nasional. Iwan adalah akademisi peraih gelar Sarjana (S1) dan Doktor (S3) di bidang hukum, serta Magister (S2) di bidang Manajemen.
Load more