tvOnenews.com - Kalurahan Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, yang berada di kawasan sesar Opak, kerap kali menghadapi potensi bencana alam seperti gempa bumi, kebakaran hutan, dan tanah longsor. Meskipun berada di kawasan rawan bencana, Seloharjo menyimpan potensi wisata yang menjanjikan, dengan daya tarik alam dan situs bersejarah seperti Goa Jepang, Mata Air Tuk Surocolo, dan Goa Sunan Mas.
Menurut Ketua Tim Pendamping, Dr. Edhy Sutanta untuk mengatasi tantangan tersebut, Kalurahan Seloharjo menerima dukungan program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM).
Program ini melibatkan kerjasama antara Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta (STIPRAM) dan Universitas Akprind Indonesia.
"Program kosabangsa ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di kawasan wisata Kalurahan Seloharjo," terangnya.
"Program Kosabangsa ini merupakan kegiatan kolaboratif untuk menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG) mitigasi bencana di kawasan wisata, yang meliputi pendeteksi gempa, kebakaran hutan, dan tanah longsor," jelasnya.
Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan keamanan wisatawan dan warga setempat dari risiko bencana yang sering terjadi di wilayah tersebut. Selain mitigasi TTG bencana, program Kosabangsa juga dirancang untuk mendukung pengembangan produk lokal.
"Melalui alat pencacah, pengering, dan pengemasan, produk-produk pertanian KWT Ngentak akan diolah sebagai oleh-oleh khas Seloharjo, meningkatkan nilai jual dan daya tarik daerah ini sebagai destinasi wisata," ujar Dr. Edhy Sutanta.
Load more