Jakarta, tvOnenews.com - Ginjal Kronis (PGK) kini menjadi masalah kesehatan serius yang tidak hanya mengancam lansia, tetapi juga anak-anak, remaja, dan dewasa muda, sehingga menambah kompleksitas tantangan dalam perawatan. Jumlah pasien gagal ginjal di Indonesia PUN cenderung meningkat tiap tahunnya.
Mengutip data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), jumlah pasien gagal ginjal secara nasional telah mencapai 1.501.016 kasus (data tahun 2023).
Data statistik JKN mencatat bahwa pada 2021, penyakit gagal ginjal menjadi diagnosis sekunder tertinggi kedua. Sementara itu, kebutuhan untuk cuci darah meningkat secara signifikan dari 2007 hingga 2020, dengan cuci darah menjadi prosedur yang paling banyak dilakukan pada tahun 2021.
Jika tidak ditangani dengan baik, PGK diperkirakan akan menjadi penyebab kematian utama global kelima pada 2040. Angka ini menunjukkan kebutuhan mendesak akan perawatan yang lebih baik, terutama karena penyakit yang menjadi penyebab awal PGK, seperti hipertensi, nefropati diabetik (diabetes), dan glomerulopati sering kali berujung pada tindakan cuci darah.
Untuk meningkatkan kualitas perawatan bagi pasien penderita PGK di Indonesia, PT Itama Ranoraya Tbk hadir mendukung distribusi mesin hemodialisis ke berbagai daerah di seluruh tanah air bersama dengan PT Kencana Pilar Mandiri dan PT Trimitra Sehati.
Saat ini, puluhan kontrak kerja sama operasional untuk mesin hemodialisis telah disepakati dengan banyak rumah sakit dan klinik utama yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan keseluruhan wilayah kepulauan Kalimantan.
Ke depannya, diharapkan mesin hemodialisis ini dapat menjangkau lebih banyak wilayah sehingga akses pelayanan hemodialisa dapat lebih menjangkau seluruh lapisan masyarakat di manapun mereka berada.
Load more