PWI Pusat yang saat ini dipimpin Zulmansyah Sekedang aktif berkantor di PPHUI untuk menggerakkan roda organisasi termasuk menyiapkan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Riau.
Usai mengunjungi kantor PWI, Menteri Fadli Zon menghadiri peringatan tiga tahun H.Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional dan Bapak Perfilman Nasional. Acara tersebut sekaligus memperingati penetapan 16 tahun Gedung Sinematek Usmar Ismail sebagai Objek Vital Nasional di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
Sinematek merupakan ruang arsip film terbesar di Asia Tenggara dan menyimpan puluhan ribu dokumentasi film nasional. Sinematek juga menyimpan karya referensi seperti naskah skenario serta equipment film bernilai sejarah.
Acara peringatan tiga tahun H. Usmar Ismail sebagai pahlawan nasional dihadiri ratusan insan perfilman yang memenuhi Hall Usmar Ismail. Putra dan putri almarhum H. Usmar Ismail juga tampak hadir dalam peringatan tersebut.
Seperti diketahui, Usmar Ismail adalah tokoh perfilman terpenting Indonesia yang dijuluki sebagai Bapak Perfilman Indonesia. Syuting hari pertama filmnya "Darah Dan Doa" pada 30 Maret 1950 diabadikan dan diperingati sebagai Hari Film Nasional. Almarhum Usmar Ismail juga seorang wartawan, merupakan Ketua Umum PWI Pusat yang kedua (1946-1947).
Dari kalangan perfilman, hadir Raam Punjabi dan istri Raakee Punjabi yang dikenal sebagai Raja Sinetron, Paramitha Rusyadi, Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, Yatie Octavia, Marcella Zalianty, Marini Zumarnis, artis yang pernah berjaya di masanya. Hadir juga para pimpinan organisasi perfilman Indonesia, seperti Deddy Mizwar, Ketua Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI), Djonny Sjafruddin, Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI).(chm)
Load more