“Survei adalah instrumen penting, tetapi bukan satu-satunya penentu. Situasi lapangan jauh lebih kompleks, dan kami melihat banyak faktor yang bisa mengubah peta dukungan secara signifikan,” ujarnya.
Anthony yang juga Wakil Sekretaris Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) itu mengajak masyarakat untuk tidak semata-mata bergantung pada hasil survei dalam menentukan pilihan politik.
“Penting bagi publik untuk melihat rekam jejak, visi, dan program kerja setiap kandidat, bukan hanya persentase di survei. Kita yakini dengan pengalaman Bang Emil jadi kepala daerah sangat layak untuk memimpin Jakarta yang nantinya harus menjadi kota global. Pemikiran out of the box, kreativitas Bang Emil sangat dibutuhkan untuk hadirkan Jakarta Baru Jakarta Maju,” tegas Anthony yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI).
Ia optimis bahwa pasangan Ridwan Kamil-Suswono masih berpeluang besar meraih kemenangan dengan memperkuat basis dukungan dan pendekatan digital yang efektif.
“Jika dilihat dari analisa media sosial unggulkan Bang Emil, dari segi percakapan dan sentimen positif, kita terus pantau dan kawal RK-Suswono untuk menang satu putaran," tutupnya.(chm)
Load more