tvOnenews.com - Wakil Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Rahmat Hamka, meminta Pemerintah Republik Indonesia, Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), dan Kepolisian Republik Indonesia untuk menyelesaikan tragedi yang terjadi di Muara Kate.
Tragedi kemanusian terjadi di Muara Kate. Ada penyerangan brutal dari orang tidak dikenal terhadap warga, yang mempertahankan haknya terhadap aktivitas tambang hauling batu baru di dusun mereka.
Kejadian terjadi di posko penolakan aktivitas tambang hauling batu bara di Dusun Muara Kate. Akibat kejadian ini, 1 korban jiwa meninggal dunia karena luka bacok, dan beberapa orang mengalami kondisi kritis.
Hal ini tentu saja membuat warga Muara Kate resah. Mereka tentu ingin haknya tidak digilas oleh aktivitas tambang hauling batu bara.
Rahmat Hamka sangat menyayangkan hal ini bisa terjadi. Ia turut berbela sungkawa kepada keluarga korban meninggal dan luka-luka.
"Saya atas nama pribadi dan MADN, berbelasungkawa atas tradegi yang menimpa saudara kita di Muara Kate. Tentu hal ini menjadi perhatian khusus kami. Saya mendesak Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur, serta Kepolisian dalam hal ini Polda Kaltim, untuk turun tangan secepatnya, menyelesaikan kasus ini," kata Rahmat Hamka.
Rahmat Hamka meminta Polda Kaltim untuk menangkap pelaku yang melakukan tindak kekerasan hingga menimbulkan korban jiwa serta luka-luka. Menurutnya, ini bisa menjadi sorotan tajam dalam hal Hak Asasi Manusia (HAM).
"Saya meminta kepada Kapolda Kaltim untuk segera menangkap pelaku. Ini bentuk tindak kriminal yang sangat meresahkan. Mereka itu mempertahankan hak-hak mereka," tegas Rahmat Hamka
Lebih lanjut, mantan anggota DPR RI tersebut meminta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Pemerintah Provinsi Kaltim, untuk menindaklanjuti izin IUP tambang-tambang batu bara dan sawit, yang meresahkan warga Muara Kate.
"Apalagi kita tahu, banyak aktivitas tambang-tambang batu bara dan sawit, yang menggunakan jalan umum, khususnya di Dusun Muara Kate, yg juga sudah pernah memakan korban hingga meninggal dunia. Ini tentu membahayakan masyarakat yang melakukan aktivitas setiap harinya. Jadi saya mohon kepada Pemerintah Provinsi Kaltim untuk bertindak tegas," ujar Rahmat Hamka.
Load more