"Pilihan kita adalah Satika Simamora dan Sarlandy Hutabarat, tidak ada yang lain. Mari kita menangkan di tanggal 27 November 2024, pilihlah nomor urut 1 untuk menyempurnakan kinerja mantan bupati dua periode Nikson Nababan yang sudah selesai 80 persen. Dipimpin Satika - Sarlandy kabupaten Tapanuli Utara akan lebih maju 'berkarya dan berkelanjutan," jelasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, sebutan 'Bunda' sebagai sapaan Satika Simamora sudah tepat, sebab filosofinya, seorang ibu tidak akan pernah meninggal kan anak-anaknya bagaimana pun situasinya.
"Kita tidak akan salah pilih bahwa Satika-Sarlandy akan memenangkan pertarungan ini pada tanggal 27 November 2024 nanti," sambungnya.
Paltak Siburian, Anggota DPRD Sumut dari PDI Perjuangan menambahkan, pesta demokrasi pada 27 November 2024 bukan hanya memilih Satika Simamora dan Sarlandy Hutabarat, namun 79 tahun Kabupaten Tapanuli Utara harus menunggu lama mendapatkan pemimpin perempuan.
"Tuhan menciptakan pria dan wanita adalah sama. Sama-sama diberikan kehormatan dan kemuliaan. Tidak ada istilah dinasti, karena ada KPU dan Bawaslu dan masyarakat lah yang memilih, suara rakyat adalah suara Tuhan," tegasnya sembari mengajak masyarakat untuk datang ke TPS pada 27 November 2024 serta memilih paslon nomor urut 1, Satika-Sarlandy.
Nikson Nababan Ketua Umum Tim Pemenangan Satika-Sarlandy dalam orasi politiknya menegaskan kemenangan Satika-Sarlandy adalah kemenangan seluruh masyarakat Tapanuli Utara.
"Yakinlah infrastruktur di desa desa yang belum tersentuh akan diperbaiki, desa yang belum terbangun listrik akan dibangun lima tahun kedepan," katanya.
Selama 10 tahun menjadi bupati, Nikson Nababan mengaku sudah banyak mengangkat pegawai P3K, kesejahteraan dan perekonomian masyarakat Taput meningkat.
"Karena sudah diangkat, tidak mungkin lagi diturunkan menjadi tenaga honorer, rumah sakit dan puskesmas dapat berobat dengan skala nasional. Tugas Satika Simamora dan Sarlandy Hutabarat akan melanjutkan program yang sudah saya kerjakan lebih dulu," ungkap Nikson Nababan.
Load more