Marak Tawuran Warga di Jakarta Timur, Kasatpol PP DKI Jakarta Sebut Butuh Dukungan Masyarakat untuk Deteksi Dini

Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Arifin menyoroti insiden tawuran yang terjadi di Kebon Singkong, Kecamatan Duren Sawit dengan warga Cipinang Jagal, Kecamatan Pulogadung terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur.

Dia menyatakan bahwa pihaknya bersama pemangku kepentingan terkait sudah memberikan perhatian serius terhadap kejadian tersebut.

“Tawuran di Klender ini sudah menjadi atensi kami, dari Satpol PP Provinsi dan juga Pemkot Jakarta Timur. Kami sudah rapatkan bersama Satpol PP Kota Jakarta Timur dengan Pemkot, Polres, dan Polsek setempat,” ujar Arifin saat ditemui, di Jakarta Pusat, Jumat (22/11).

Arifin menegaskan bahwa tindakan tegas perlu dikenakan kepada pelaku tawuran untuk memberikan efek jera. 

Namun, ia juga menekankan pentingnya pencegahan melalui deteksi dini dan keterlibatan masyarakat dalam memantau situasi di lingkungan mereka.

“Kalau kita bisa mencegah dari awal, mendeteksi lebih dini, upaya-upaya bisa dilakukan sehingga tawuran tidak terjadi. Ini butuh dukungan dari semua elemen masyarakat, seperti RT, RW, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat, untuk memberikan arahan kepada anak-anak dan remaja agar tidak terlibat dalam tawuran yang merugikan,” lanjutnya.

Satpol PP bersama jajaran Pemkot Jakarta Timur akan meningkatkan koordinasi dengan aparat kepolisian dan pemangku kepentingan setempat untuk mengantisipasi kejadian serupa. Langkah itu diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif dan aman bagi masyarakat sekitar.

“Kami berharap tindakan preventif yang melibatkan masyarakat dan aparat bisa mengurangi potensi terjadinya konflik di masa depan,” tutup Arifin.

Sebelumnya, tawuran warga Kebon Singkong, Kecamatan Duren Sawit dengan warga Cipinang Jagal, Kecamatan Pulogadung terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai pada Kamis (21/11) dini hari. 

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menyebut pelaku tawuran tidak ada yang ditangkap lantaran mereka langsung membubarkan diri saat personel tiba di lokasi.

Dia menyebut aksi tawuran ini tidak menimbulkan korban luka dan jiwa.

"Namun, para pelaku tawuran ini membawa senjata tajam seperti yang ditemukan di lokasi kejadian, yakni panah, celurit dan golok," kata dia, Kamis (21/11).

Nicolas menyebut pihaknya sudah sering memberikan imbauan kepada kedua belah pihak melalui kegiatan Ngopi Kamtibmas dan Jumat Curhat. (agr/dpi)