“Semua peralatan harus dicek dan diperbaiki jika rusak, mulai dari perahu karet, ambulans, mobil tangki air, dan peralatan tanggap darurat bencana lainnya. Para relawan juga harus disiapkan agar kita dapat maksimal membantu masyarakat,” ujarnya.
Hingga saat ini PMI telah memobilisasi berbagai sumber daya, termasuk 190 tangki air bersih, untuk membantu daerah-daerah terdampak kekeringan dan banjir. Posko dan call center PMI juga disiagakan untuk menerima laporan dari masyarakat terkait longsor, banjir, dan bencana lainnya.
Jusuf Kalla menyoroti pentingnya pencegahan bencana melalui kerja sama lintas sektor. PMI daerah diminta bekerja sama dengan pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat untuk memetakan potensi bencana dan menginisiasi kampanye kebersihan lingkungan.
“Selokan dan gorong-gorong harus dibersihkan melalui gotong royong. PMI juga dapat melibatkan pengusaha lokal untuk menyediakan alat seperti sekop dan cangkul, untuk mendukung kebersihan dan sanitasi,” ujar Jusuf Kalla.
Selain tindakan pencegahan, PMI mendorong masyarakat untuk aktif dalam aksi dini guna mengurangi risiko bencana, termasuk pemberdayaan Masyarakat melakukan evakuasi mandiri, mengecek validasi dan keakuratan informasi, dan edukasi tentang kebersihan serta sanitasi di daerah-daerah rawan banjir dan longsor untuk memastikan kondisi lingkungan yang lebih aman dan sehat.(ant/lgn)
Load more