وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ :(( فَأمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ – عَزَّ وَجَلَّ وَأمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ ، فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ )) . رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
Artinya: Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Adapun ketika rukuk, maka agungkanlah Allah. Sedangkan ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, maka doa tersebut pasti dikabulkan untuk kalian.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 479]
Saat kaki menginjak karpet Raudah, air mata ini tumpah seketika. Dada yang sesak karena dipenuhi rasa rindu kepada Nabi Muhammad seketika membuncah.
“Ya Habibullah, Ya Rasulullah, Ya Nabiyullah, kami rindu padamu. Terbayang kisah-kisah perjuanganmu menerangi bumi ini dengan kalimatullah. 1.392 tahun lalu sejak engkau menghela napas terakhir, atas izin Allah Islam masih terus bertumbuh, kami hanyalah debu di antara umatmu yang bermilyar jumlahnya itu, Ya Rasul. Akui kami sebagai umatmu, yang nanti akan mendapat syafaatmu dan minum dari telaga Kautsar bersamamu.”
Di Raudah ini Nabi Muhammad dulu memimpin salat, menerima wahyu, hingga memberi pengajaran kepada para sahabat. Raudah adalah tempat mustajab bagi orang yang berdoa.
Hingga hari ini orang yang ke Masjid Nabawi pasti akan mengupayakan sekuat tenaga untuk bisa beribadah dan berdoa di taman-taman surgamu.
Load more