LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Karya Abadi Kebaya Indonesia Menuju Pengakuan UNESCO, Miranti: Warisan Budaya Mesti Dicatat dengan Baik
Sumber :
  • Istimewa

Karya Abadi Kebaya Indonesia Menuju Pengakuan UNESCO, Miranti: Warisan Budaya Mesti Dicatat dengan Baik

Salah satu penulis buku 'Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan' Miranti Serad mengungkap pentingnya menjaga warisan budaya lewat dokumentasi dan pelestarian kebaya

Sabtu, 30 November 2024 - 21:33 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu penulis buku 'Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan', Miranti Serad mengungkap pentingnya menjaga warisan budaya lewat dokumentasi dan pelestarian kebaya.

Miranti mengatakan buku itu bukan hanya mencerminkan keindahan, melainkan mengabadikan perjalanan sejarahnya.

Disusun melalui riset mendalam, buku ini menggali makna kebaya dari berbagai perspektif budaya, sosial, dan sejarah, dilengkapi dengan wawancara para pakar budaya, antropolog, hingga pewaris tradisi kebaya di berbagai daerah.

“Kebaya adalah bagian tak terpisahkan dari identitas perempuan Indonesia. Setiap daerah memiliki keunikan kebayanya masing-masing,” kata Miranti Serad di Jakarta, Sabtu (30/11/2024).

Baca Juga :

Dia menjelaskan karya itu turut memperkaya pengalaman pembaca dengan foto-foto artistik dan fitur kode QR, yang mana mengarahkan ke video dokumentasi, menjadikannya lebih interaktif dan relevan di era digital.

Menurutnya, buku itu juga menyoroti dampak ekonomi kebaya terhadap masyarakat, khususnya pelaku UMKM seperti penjahit, perajin kain, dan penyewa busana.

Kebaya tidak hanya menjadi simbol budaya tetapi juga pendorong roda ekonomi. 

Selain itu, buku ini mencakup upaya pendidikan tentang kebaya melalui digitalisasi pola dan desain, memenuhi salah satu syarat penting UNESCO untuk pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia.

Sebab, buku itu juga mengabadikan gerakan-gerakan komunitas kebaya di berbagai daerah, seperti “Car Free Day Berkebaya” hingga pelibatan penjahit difabel di Semarang.

Dalam upaya ini, Tim Nasional Kebaya berkolaborasi dengan berbagai komunitas untuk mendokumentasikan keberagaman kebaya, mulai dari Kebaya Ambon hingga Batavia.

Meski sudah komprehensif, Miranti mengakui bahwa dokumentasi ini masih membutuhkan tambahan data, terutama dari arsip luar negeri seperti Singapura dan Belanda.

“Kami bahu-membahu menyusun buku ini, melibatkan banyak pihak demi memastikan warisan budaya ini tercatat dengan baik,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari pengajuan ke UNESCO, buku ini menjadi dokumen penting yang memperlihatkan keseriusan Indonesia dalam melestarikan kebaya.

Buku itu juga menjadi bukti nyata bahwa komunitas berkebaya di Indonesia tidak hanya bergerak sendiri-sendiri tetapi bersatu dengan semangat kolektif.

Melalui buku ini, diharapkan kebaya tetap menjadi simbol keanggunan, identitas budaya, dan kebanggaan bangsa yang diwariskan untuk generasi mendatang.

Menurut Emi Wiranto sebagai Penulis dari buku itu juga mengatakan bahwa kebaya merupakan identitas bangsa yang tidak mengenal status sosial dan harus dilestarikan.

“Kebaya itu tidak memandang status sosial, dengan kebaya semua orang akan terlihat sama,” ujarnya.

Menanti Pengakuan UNESCO

Tim Nasional Kebaya (Timnas Kebaya) Indonesia terus memperjuangkan kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO.

Ketua Timnas Kebaya Lana T Koentjoro menjelaskan inisiatif tersebut lahir dari semangat komunitas yang kemudian didukung oleh pemerintah melalui surat rekomendasi dari kementerian terkait, secara khusus saat itu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek)

“Pengajuan ke UNESCO harus berasal dari komunitas, bukan langsung dari pemerintah. Komunitas inilah yang mendorong pemerintah untuk mengambil langkah lebih lanjut,” kata Lana.

Agenda utama Timnas Kebaya meliputi empat poin penting, yaitu mengajukan penetapan Hari Kebaya Nasional, mendaftarkan kebaya ke UNESCO, melestarikan kebaya sebagai warisan budaya, dan memperkenalkannya ke dunia internasional melalui diplomasi budaya.

Setelah penetapan Hari Kebaya Nasional, langkah berikutnya adalah menunggu keputusan UNESCO terkait pengakuan kebaya yang akan diumumkan pada 2 Desember 2024 di Paraguay.

Untuk menyosialisasikan kebaya, Timnas Kebaya telah menggelar sejumlah kegiatan besar, seperti Parade Kebaya Nusantara yang telah diselenggarakan di berbagai daerah, termasuk Solo, Kalimantan, hingga Sumatera Uraea.

Antusiasme masyarakat sangat tinggi, dengan ribuan peserta yang serius berkebaya dalam acara tersebut.

Selain itu, Timnas Kebaya juga berkolaborasi dengan desainer muda untuk menciptakan kebaya modern yang menarik minat generasi muda tanpa meninggalkan nilai tradisionalnya.

Salah satu fokus utama Timnas adalah mendokumentasikan perjalanan kebaya melalui literasi dan publikasi.

Buku-buku khusus tentang kebaya disiapkan untuk menjadi referensi penting bagi generasi mendatang.

Keberhasilan itu disebut juga menjadi hasil kerja sama dengan pemerintah, termasuk keterlibatan aktif dari beberapa kementerian dalam berbagai acara berkebaya.

"Kita ingin gaung kebaya tidak hanya terdengar di dalam negeri, tetapi juga di tingkat internasional. Apresiasi besar kami tujukan kepada seluruh komunitas dan masyarakat yang mendukung gerakan ini," ujar Lana.

Dengan langkah-langkah konkret yang sudah diambil, kebaya sebagai simbol budaya Indonesia diharapkan segera mendapatkan pengakuan dunia melalui UNESCO, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu warisan kebanggaan bangsa.(ant/lgn)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Buronan BNN! Wanita Cantik Ini Diduga Rekrut Jaringan Sabu Internasional

Buronan BNN! Wanita Cantik Ini Diduga Rekrut Jaringan Sabu Internasional

Andi Tri Amalia (39), seorang wanita cantik yang dikenal sebagai istri bandar narkoba jaringan internasional, kini masuk dalam DPO yang diterbitkan BNN
Hadapi Ekonomi Global, Kepala Badan POM RI Sebut Pelaku Industri dan Pemerintah Harus Sinergi

Hadapi Ekonomi Global, Kepala Badan POM RI Sebut Pelaku Industri dan Pemerintah Harus Sinergi

Kepala Badan POM RI, Prof. dr. Taruna Ikrar M.Biomed, PhD, bersama pejabat tinggi pratama Badan POM RI, mengunjungi pabrik Danone SN Indonesia di Sentul, Jabar.
Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Hilangkan Pahala Shalat Jumat Antum, Kata Buya Yahya kalau di Madjid Jangan...

Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Hilangkan Pahala Shalat Jumat Antum, Kata Buya Yahya kalau di Madjid Jangan...

Mendengarkan ceramahnya, dikutip Kamis (5/12/2024) kata Buya Yahya umum dianggap sepele kebiasaan tersebut. Hal ini bisa gugurkan niat baik, simak penjelasannya
Pram-Doel Unggul Telak di Jakarta Barat, Raih 500 Ribu Suara!

Pram-Doel Unggul Telak di Jakarta Barat, Raih 500 Ribu Suara!

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno (Doel), mencetak kemenangan telak di Jakarta Barat
Drama Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven, Kisah Anak di Tengah Persidangan Terungkap

Drama Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven, Kisah Anak di Tengah Persidangan Terungkap

Baim Wong dan Paula Verhoeven kini tengah menghadapi proses sidang cerai di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. 
Astagfirullah, Anak Bunuh Ayah di Jaksel Usianya masih Remaja, Ingatkan Pesan Buya Yahya soal Cara Didik dan Tangani Anak Sulit Nurut

Astagfirullah, Anak Bunuh Ayah di Jaksel Usianya masih Remaja, Ingatkan Pesan Buya Yahya soal Cara Didik dan Tangani Anak Sulit Nurut

Sejauh ini motif pelaku berinisial MAS, anak bunuh Ayah belum diketahui pasti. Kasus inipun ramai di Medsos hingga muncul dugaan -dugaan, inipun terus dicari .m
Trending
Pemain Timnas Indonesia Kevin Diks Mendadak Curhat ke Media Denmark: Saya Diancam Wasit, Dikejar Berkali-kali

Pemain Timnas Indonesia Kevin Diks Mendadak Curhat ke Media Denmark: Saya Diancam Wasit, Dikejar Berkali-kali

Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks, mencurahkan isi hatinya kepada sebuah media Denmark mengenai pengalamannya diancam oleh wasit dalam suatu pertandingan.
Kabar Terkini Proses Naturalisasi Ole Romeny Dibeberkan Menpora Dito Ariotedjo, Bisa Bela Timnas Indonesia di Maret 2025?

Kabar Terkini Proses Naturalisasi Ole Romeny Dibeberkan Menpora Dito Ariotedjo, Bisa Bela Timnas Indonesia di Maret 2025?

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, ditanyakan tentang kabar terkini proses naturalisasi calon striker Timnas Indonesia, Ole Romeny.
Erick Thohir Ditanya Wapres Gibran soal Target Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Menpora Beberkan Jawabannya

Erick Thohir Ditanya Wapres Gibran soal Target Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Menpora Beberkan Jawabannya

Menpora Dito Ariotedjo mengatakan bahwa Wapres Gibran menanyakan kepada Erick Thohir, selaku Ketua Umum PSSI, soal target Timnas Indonesia di Piala AFF 2024.
Sederet Rezeki Melimpah untuk Penjual Es Tes Sunhaji Usai Dihina oleh Pendakwah Sekaligus Utusan Khusus Presiden Gus Miftah

Sederet Rezeki Melimpah untuk Penjual Es Tes Sunhaji Usai Dihina oleh Pendakwah Sekaligus Utusan Khusus Presiden Gus Miftah

Sosok Sunhaji seorang penjual es teh di Magelang mendapat rezeki yang tak disangka-sangka setelah diolok-olok oleh Gus Miftah. Mulai dari umrah hingga donasi.
Drama Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven, Kisah Anak di Tengah Persidangan Terungkap

Drama Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven, Kisah Anak di Tengah Persidangan Terungkap

Baim Wong dan Paula Verhoeven kini tengah menghadapi proses sidang cerai di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. 
Buronan BNN! Wanita Cantik Ini Diduga Rekrut Jaringan Sabu Internasional

Buronan BNN! Wanita Cantik Ini Diduga Rekrut Jaringan Sabu Internasional

Andi Tri Amalia (39), seorang wanita cantik yang dikenal sebagai istri bandar narkoba jaringan internasional, kini masuk dalam DPO yang diterbitkan BNN
Fakta Baru Mencengangkan soal Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Kenapa Peluru Masih Bersarang?

Fakta Baru Mencengangkan soal Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Kenapa Peluru Masih Bersarang?

Kasus penembakan tragis yang menewaskan Gamma Rizkinata (17), siswa SMKN 4 Semarang, kembali jadi sorotan. 
Selengkapnya
Viral