Setelah kuretase, PRP diaplikasikan untuk mempercepat proses penyembuhan dan regenerasi jaringan.
“PRP adalah plasma darah kaya trombosit yang berfungsi sebagai growth factor. Komponen ini merangsang regenerasi tulang dan gusi dengan lebih cepat,” jelas drg. Ryan.
Karena PRP berasal dari darah pasien sendiri, risiko penolakannya sangat kecil, sehingga proses penyembuhan menjadi lebih optimal dan selaras dengan mekanisme alami tubuh.
Marcella, yang sangat peduli dengan kesehatan tubuhnya, justru sangat antusias dengan metode ini. Ia mengaku sudah melakukan riset dan mengungkapkan, “Aku belum menemukan dokter gigi di Indonesia yang pakai metode PRP soalnya. Aku tahunya kan dokter gigi Jerman (yang sudah pakai metode PRP).”
Tahap akhir adalah bone graft, yang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan tulang di area yang terkena dampak. Bone graft menggunakan autograft, yaitu tulang yang diambil dari tubuh Marcella sendiri, sehingga lebih kompatibel dengan jaringan sekitarnya.
“Bone graft bertujuan untuk menggantikan tulang yang hilang dan memberikan dukungan yang kuat bagi gigi yang dirawat. Autograft adalah pilihan terbaik karena berasal dari tubuh pasien sendiri, yang berarti lebih aman dan efektif,” kata drg. Ryan.
Kombinasi antara bone graft dan PRP menciptakan kondisi optimal untuk regenerasi tulang, memperkuat struktur gigi, dan mengurangi kegoyangan. Setelah tindakan selesai, Marcella merasa lega dan terkejut karena prosedurnya jauh lebih nyaman dari yang ia bayangkan.
Load more