“Kami percaya polisi dan otoritas berwenang akan menangani kasus ini secepatnya agar tidak jatuh korban-korban baru lagi. Kami juga berharap, sebagai korban kami bisa mendapatkan keadilan dan bantuan dari negara, dan pelaku serta komplotannya segera ditangkap dan diproses secara hukum,” kata Agnes.
Menurut Agnes, modus komplotan ini bermula dari membuat iklan penawaran belajar saham melalui media sosial.
Dari WAgrup yang dibuat, setiap harinya memberi info dan edukasi saham-saham yang profit.
Awalnya masih diarahkan melakukan trading di sekuritas Stockbit atau sekuritas lain yang berizin di Indonesia yang dimiliki masing-masing korban.
Setelah berjalan sebulan, si pelaku yang mengaku bernama Sutrisno Hartono sebagai Kepala Analist TD Ameritrade menyampaikan ikut kompetisi FCPC (Future Capital Pionners) yang berlangsung dari 2 Oktober hingga 15 Nopember 2024, dan meminta anggota grup untuk memberi dukungan dengang men-vote namanya.
Dukungan vote yang diberikan hanya melalui Aplikasi TD Ameritrade yang diakui sebagai platform trading saham International.
"Kami dianjurkan untuk install link yang diberikan. Aplikasi TD Ameritrade ini juga bisa di-install lewat Playstore/APPstore dengan nama TDemPro (saat ini juga sudah ditutup). Akhirnya aplikasi TDemPro menjadi aplikasi yang digunakan untuk trading saham dengan profit yang menguntungkan. Setiap hari pagi dan sore (2x sehari) diberikan trading saham ARA dengan profit ± 10% dengan perdagangan jangka pendek (1 hari)," jelasnya.
Lanjutnya menceritakan, ada banyak grup WhatsApp (grupWA) tersebut dinamakan “.... Pelopor Investasi Saham” (saat ini sudah ditutup) berisi ± 75 member, hampir 90% adalah anggota komplotan tersebut yang sudah merka atur dan hanya 1 atau 2 orang saja yang calon korban di setiap grupWA.
“Sehingga kita seperti terhipnotis dengan chat-chat di grup yang seolah-olah Sutrisno Hartono itu seorang Pialang hebat. Ia dibantu sama Asisten bernama Nurul Fitriani dan CS TD Ameritrade.“
Setiap hari, kata dia anggota grupWA diingatkan untuk memberi suara/vote atas nama Sutrisno Hartono dalam kompetisi FCFP, mengklaim mewakili Indonesia mengikuti kompetisi internasional Future Capital Pioneers Competition.
"Sebagai tanda terima kasihnya kita anggota grup ditawarkan membeli saham-saham ARA (profit ±10%), saham AT (After hour Trading, dengan profit sampai 42%)," ceritanya.
Load more