tvOnenews.com - Krontjong Toegoe mendapatkan dukungan dari Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus Jakarta untuk melakukan perjalanan diplomasi budaya ke Negeri Belanda. Bagi Krontjong Toegoe, perjalanan ini adalah untuk ke-5 kalinya memainkan musik keroncong di negeri kincir angin.
Kali ini Krontjong Toegoe melakukan performance salah satunya dalam rangka turut memeriahkan Festival Maluku Tenggara (Festival Dalam Lese Basudara Gandong) di Indonesia House Amsterdam (IHA) pada 23 November 2024 yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda.
Dalam kesempatan tersebut, Krontjong Toegoe membawakan 9 lagu dimana 6 diantaranya adalah lagu-lagu dari Maluku seperti Amar Dawan, Maluku Tanah Pusaka, Se Paling Bae, Sio Mama dan Gandonge. Penampilan Krontjong Toegoe di IHA ditutup dengan lagu Rayuan Pulau Kelapa yang dinyanyikan dengan manis oleh vokalis Krontjong Toegoe, Juliette Angela dalam dua bahasa, Indonesia dan Belanda.
Selain tampil di Festival Maluku Tenggara, Krontjong Toegoe tampil memukau dalam acara penayangan perdana film dokumenter “Passing the Keroncong from Tugu Music” dan peluncuran buku “Keroncong Tugu” yang diselenggarakan oleh Stichting Ohana di Museum Sophiahof – Den Haag.
Krontjong Toegoe tampil dalam 2 sesi membawakan lagu-lagu berbahasa Kreol Portugis Tugu dan lagu-lagu berbahasa Belanda termasuk karya-karya legendaris Tante Wieteke van Dort serta beberapa lagu karya Krontjong Toegoe seperti stambul Bung Arend, sebuah lagu yang diciptakan secara khusus sebagai penghargaan bagi Arend Julinse Michiels, tokoh pelestari musik keroncong yang telah membentuk kelompok Krontjong Toegoe pada tahun 1988 saat di mana tidak ada lagi yang memainkan musik keroncong di Kampung Tugu.
Turut hadir Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Bapak Mayerfas beserta jajarannya. Mayerfas yang hadir pada kedua acara tersebut menuturkan bahwa Krontjong Toegoe adalah kelompok musik yang profesional dan musiknya dapat di terima oleh banyak orang di Negeri Belanda, Mayerfas berharap pemerintah DK Jakarta dapat mengirimkan kembali Krontjong Toegoe untuk memaikan musiknya dibeberapa tempat di Negeri Belanda pada tahun-tahun mendatang sebagai bagian dari pelestarian dan promosi budaya Indonesia di Negeri Belanda. Hal ini disampaikan oleh Mayerfas disela-sela dirinya menyaksikan penampilan Krontjong Toegoe di Indonesia House Amsterdam dan Museum Sophiahof – Denhaag.
Lisa Michiels, Ketua Yayasan Rumah Budaya Michiels sekaligus Manager Krontjong Togeoe, menuturkan proses panjang dibalik suksesnya penampilan Krontjong Toegoe dimulai sejak tahun 2023, saat dimana Stichting Ohana datang ke Indonesia untuk melakukan perekaman video dan foto dibeberapa lokasi di Kampung Tugu yaitu pada Living Museum Roemah Toegoe, Pemakaman IKBT dan Gedung Gereja Tugu. Lisa menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemrov DK Jakarta yang melalui Dinas Kebudayaan Provinsi DK Jakarta telah memberikan dukungan kepada kelompok Krontjong Toegoe untuk tampil dalam premier film dokumenter yang berkisah tentang bagaimana proses pelestarian musik keroncong dilakukan oleh orang-orang Tugu dari generasi ke generasi. Lisa melihat bahwa Kegiatan ini sekaligus menjadi media promosi budaya Indonesia di Belanda.
Load more