“Diplomasi dijalankan dengan upaya menyeimbangkan berbagai kepentingan, baik ekonomi, politik, maupun keamanan, tanpa mengorbankan prinsip bebas dan aktif,” tambahnya.
Menurut Khairul, media asing sebaiknya memberikan penilaian dengan pandangan yang luas terhadap langkah politik luar negeri Indonesia.
“Menilai kebijakan luar negeri Indonesia hanya dari kunjungan ke dua negara besar ini tanpa melihat konteks keseluruhan (rangkaian kunjungan) adalah pandangan yang sempit,” jelasnya.
“Dan tidak memahami tujuan jangka panjang Indonesia memperkuat hubungan strategis dengan berbagai negara, tanpa mengorbankan kemandirian politik,” kata Khairul.(chm)
Load more