Sebagai langkah nyata, Kementan telah membentuk Brigade Pangan yang mengakomodasi generasi muda untuk menekuni sektor pertanian yang berpotensi menghasilkan pendapatan 10 hingga 20 juta per bulan.
“Brigade Swasembada Pangan yang ditujukan untuk generasi milenial ini diharapkan mampu menjadikan mereka sebagai entrepreneur dengan potensi pendapatan 10-20 juta per bulan,” katanya.
Mengenai hal ini, Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian, Fakultas Pertanian, Emy Wijayanti, mengatakan bahwa kunjungan ini akan membuka wawasan dan pemahaman mahasiswa terkait sektor pertanian.
“Kita perlu berlajar dari Kementan bagaimana Humas (PR) berfungsi membangun opini publik. Kementan bisa berbagi dengan mahasiswa bagaimana membangun strategi terkait swasembada pangan yaitu bagaimana meningkatkan produktivitas lahan dan lumbung pangan yang merupakan program Presiden, nah tentunya dalam pelaksanaannya butuh SDM, jadi harapan kami para mahasiswa ini tidak hanya melihat Kementan dalam upaya peningkatan produksi tapi juga bagaimana mencetak SDM milenial yang siap menekuni sektor pertanian,” katanya.
Untuk diketahui, Emy sendiri terlibat langsung pada Survey Investigation Design (SID) cetak sawah di Kapuas, Kalimantan Tengah. Kata dia, keterlibatan petani milenial sangat dibutuhkan dalam upaya regenerasi petani guna menyukseskan program swasembada pangan pemerintah. Untuk itu, dia berharap para mahasiswa memiliki perspektif yang berbeda terkait sektor pertanian yang telah bertransformasi menjadi pertanian modern.
“Kami dari prodi agro teknologi pertanian yang terjun langsung ke pertanian melihat kunjungan ini sebagai hal yang sangat positif, dan kami ingin tahu bagaimana kegiatan internal di Kementan yang selama ini menangani sektor pertanian,” katanya.
Load more