Ia menjelaskan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder direncanakan untuk dikembangkan pengelolaannya. Dulu lebih dikenal sebagai destinasi wisata alam yang ramai, kini Tahura Bunder direncanakan bertransformasi menjadi pusat konservasi dan edukasi yang lebih berkualitas. Perubahan konsep ini sejalan dengan arahan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang ingin menjadikan Tahura Bunder sebagai destinasi wisata edukatif dan berkualitas.
"Tahura Bunder kini fokus pada pembangunan kawasan konservasi yang selaras dengan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Kami membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk mewujudkan tujuan bersama," ujar Alex.
"Kami ingin pengunjung tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan," tambah Alex.
Salah satu program unggulan yang tengah dikembangkan adalah pembangunan arboretum. Arboretum merupakan koleksi tanaman hidup yang ditata secara sistematis untuk tujuan penelitian, pendidikan, konservasi, dan rekreasi.
"Dengan adanya arboretum, pengunjung dapat belajar tentang berbagai jenis tumbuhan dan mengetahui peran pentingnya dalam ekosistem," jelas Alex.
Untuk mewujudkan transformasi ini, Tahura Bunder menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Ditjen Minerba Kementerian ESDM RI, Surya Harjuna, menyampaikan dukungannya terhadap upaya pelestarian lingkungan di Tahura Bunder.
Load more