"Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan menjadi contoh bagi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan," ujar Surya.
Surya juga menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong implementasi kebijakan terkait pelestarian alam termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni di Tahura Bunder.
"Ya selama ini kita terus mendorong ya bagaimana mengimplementasikan program-program dan kebijakan terkait pelestarian lingkungan serta menumbuhkan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan," jelasnya.
Salah satu pembicara, Antun Puspanti dari BRIN berharap sinergitas dalam membangun kawasan Tahura Bunder tidak lepas dari bagaimana riset dan inovasi yang mampu mendukung pengembangan arboretum sekaligus pemberdayaan masyarakat. Senada hal itu, Sholeh Aminundin selaku Project Advisor menyampaikan bahwa Tahura Bunder memiliki keunikan yang bisa digali setiap potensinya. Hal itu mendasari bagaimana integrasi konservasi lingkungan melalui pembangunan arboretum dan pemberdayaan masyarakat bisa terwujud.
Sementara Kepala DLHK DIY, Kusno Wibowo mengatakan bahwa Tahura Bunder memiliki potensi besar untuk menjadi ikon konservasi di Jogja. "Kami akan terus mendorong Tahura Bunder agar semakin dikenal masyarakat luas. Melalui berbagai program dan kegiatan, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan," kata Kusno.
Menurut Kusno, dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan Tahura Bunder dapat menjadi pusat konservasi dan edukasi yang berkelas dunia. Keberadaan Tahura Bunder tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Jogja, tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan.
Load more