Jakarta, tvOnenews.com - FANCHI Sticker Indonesia berhasil mendobrak pasar modifikasi lewat ekspansinya pada perhelatan International Automodified (IAM) di Jakarta Convention Center (JCC).
Mereka mempersembahkan beragam sticker yang umumnya digunakan oleh pada modifikator maupun personal untuk mendressup tampilan bodi kendaraannya agar terlihat sempurna, aman serta eye catching.
Ragam sticker yang diboyong, merupakan hasil inovasi yang diperolehnya sejak 4 tahun lalu.
Produk sticker ini sudah tersebar di beberapa kota di Indonesia seperti pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT serta Papua.
"Tujuan kami berpartisipasi di event IAM Jakarta 2024 ini adalah untuk merubah mainset para pengguna sticker di Indonesia untuk bisa menerima produk sticker termoplastik poliuretan alias TPU," kata Executive Marketing, Arif, dalam keterangannya, Jumat (20/12/2024).
Menurutnya, di luar negeri sana umumnya sudah menggunakan sticker jenis tersebut.
"Sebetulnya kita sudah ketinggalan zaman malahan. Memang umumnya para pengguna tahunya sticker itu Vinnyl. Nah, kita coba upgrade mengikuti perkembangan pasar dan beralih ke PET, kemudian dari PET kita beralih ke TPU," papar Arif.
Kemudian jika bicara menyoal harga, tentunya ada perbedaan di tiap-tiap bahannya.
Bahannya itu paling murah yakni vinnyl, yang kedua PET dan kini TPU. Arif juga menambahkan untuk teknis penjualannya di market Indonesia itu menggunakan istilah Ring 1, 2 dan 3.
"Dimana Ring 1 dipegang oleh partai/agen besar, kemudian Ring 2 yaitu Grosir, Ring 3 ada di pemasang dan Ring 4 adalah end user sebagai pemakai. Dimana setiap Ring itu kita sudah siapkan porsi harganya masing-masing. Jadi kita saling menjaga pasar," tambah Arif.
FANCHI juga kerap menggelar kegiatan automotive dengan merangkul beberapa komunitas.
Kemudian, ada beberapa komunitas yang didasari sesuai dengan industri yang dijalani.
"Ada Komunitas Penjual dan Pedagang Stiker (KPPS) yang sudah kita rangkul, lalu kita juga kerap mengadakan meet up yang kita bangun untuk Fanchi sendiri namanya FANCHI Car Autoshow," ujarnya.
Penilaiannya berdasarkan kerapihan dan kebersihan, biasanya kalau meet up itu yang kita nilai kerapihannya saja.
"Tapi kalau kita bikin lomba wrapping/pemasangan, itu kebersihan, kerapihan serta kecepatan jadi penilaian," tandasnya.
Hal senada juga diterangkan oleh Jhon Eltons selaku Manager Marketing saat tampil dalam acara Talk Show pada event IAM Jakarta 2024.
Menurut Jhon, TPU merupakan bahan yang sangat fleksibel serta tahan lama.
Jenis ini menawarkan kemampuan perbaikan otomatis yang unggul, dimana goresan ringan dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa waktu.
TPU dapat memperbaiki goresan kecil secara otomatis.
Elastisitas juga mempengaruhi harga, dengan TPU yang dapat meregang hingga tiga kali panjangnya lebih mahal karena menawarkan fleksibilitas yang lebih baik.
"Jadi ketika mobil kita kena baret, entah itu baret halus atau kasar atau bahkan ketika terkena batu di jalan itu bisa hilang seketika. Misalkan yang sering tampil di berbagai iklan yang di gosok-gosok pakai kawat, nah kita ada fitur seperti itu. Tanpa di coating tanpa ada proteksi tambahan sudah memuaskan dari hasil survei dengan tampilan glossy bahkan warnanya cukup banyak," papar Jhon.
Ketahanan terhadap perubahan warna adalah faktor lain.
TPU berkualitas tinggi yang tidak mudah menguning atau pudar seiring waktu biasanya lebih mahal.
Lapisan pelindung tambahan, seperti lapisan anti-UV dan lapisan hidrofobik, juga menambah harga tetapi meningkatkan daya tahan dan kinerja.
Harga PPF TPU bervariasi berdasarkan kualitas bahan, teknologi pembuatan, serta fitur tambahan seperti kemampuan self-healing. TPU berkualitas tinggi cenderung lebih mahal karena menawarkan kinerja dan durabilitas yang lebih baik.
Fanchi terkenal banyaknya pilihan warna yaitu 400 untuk vinnyl dan PET dan untuk TPU yang akan baru menyediakan 45 warna, dan akan terus update untuk warna-warnanya.
Dengan begitu, Fanchi berharap bisa menguasai pasar di Indonesia secara umum, jika sudah menguasai luar negeri itu merupakan bonus.(lkf)
Load more