"Ini merupakan bagian dari dukungan kita membela rakyat Palestina, membela kemerdekaan Palestina," tandas Fadli.
Adapun, berbagai pertunjukan seni mewarnai puncak acara yang menceritakan transformasi kondisi Palestina sebelum dan setelah hadirnya penjajahan. Dialog penuh makna antara pendongeng ternama, Kak Ojan, bersama anaknya, Ata, mengawali rangkaian cerita. Selain itu, ada pembacaan puisi karya penyair legendaris Palestina, Mahmoud Darwish, oleh Bella Fauzi, yang membawa pesan betapa indahnya Palestina. Kolaborasi pertunjukan teater dengan tim DKJ dan berbagai tayangan video semakin menghidupkan suasana, serta memberikan kesan mendalam kepada para penonton.
Suara tiga tokoh penting, yaitu Ikang Fawzi, Chiki Fawzi, dan juga Nurjanah Hulwani membangkitkan semangat para pengunjung di atas panggung festival. Ketiganya menyampaikan orasi kemanusiaan mengenai blokade, genosida di Gaza, serta kondisi masyarakat Palestina saat ini. Jose Rizal, Seorang sastrawan ternama dan aktor Indonesia juga ikut mewarnai panggung dengan puisi karyanya.
Tak ketinggalan, lantunan irama dari kelompok musik “Suara Untuk Palestina” semakin menciptakan suasana syahdu. Selain itu, Fadli “Padi” pelantun tembang “Kasih Tak Sampai”, musisi muda ternama, Adzando Davema, serta grup musik nasyid “Edcoustic” turut menghidupkan alur cerita dalam festival ini dengan penampilan mereka.
Para hadirin turut meramaikan acara dengan mengikuti kegiatan lelang amal, yang menyajikan berbagai barang khas Palestina dan koleksi spesial dari artis. Adapun hasil lelang ini akan disalurkan untuk program bantuan musim dingin bagi masyarakat Palestina, Winter Relief.
Selebrasi gerakan "Satu Rumah Satu Aqsa" (SRSA) menjadi penutup Palestine Festival melalui penayangan poster pada 3.120 rumah di Indonesia. Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya Al-Aqsa dan Palestina di lingkup terdekat, yaitu keluarga Indonesia.
Load more