Jakarta, tvOnenews.com – Mengalami pengalaman bullying sejak kelas 1 SD hingga kelas 3 SD,Agus Susanto, S.H M.H, kini dikenal sebagai seorang fighter yang tidak hanya kuat fisik, tetapi juga memiliki mental yang luar biasa.
Dulu, ia sering dijadikan sasaran oleh anak-anak yang lebih besar, dihina dengan kata-kata kasar, dan direndahkan secara emosional. Namun, pengalaman pahit ini justru menjadi titik balik yang mengubah hidupnya.
“Rasanya sangat sedih dan membuat saya merasa rendah diri, apalagi saat saya mengalami sakit tifus. Namun, saya tahu saya harus bangkit,” kenang Agus, Senin (13/1/2025).
Saat itu, Agus merasa tertekan dan terpuruk. Namun, ia tidak menyerah begitu saja. Ia memilih untuk mencari jalan keluar dengan melatih mentalnya agar lebih kuat.
Di kelas 5 SD, Agus mulai belajar bela diri secara otodidak hanya dengan melihat televisi. Motivasinya sederhana, namun kuat: ia ingin menghindari bullying dan memiliki kekuatan mental untuk menghadapi tantangan hidup.
“Jangan sampai saya jatuh lagi. Saya ingin menjadi lebih kuat, tidak mudah jatuh ketika menghadapi orang yang membuli atau mencoba merendahkan saya,” ungkapnya.
Seiring berjalannya waktu, Agus menjalani masa remaja dengan mental yang lebih kuat. Di SMA dan perguruan tinggi, ia sudah tidak lagi menjadi sasaran bullying. Bahkan, ketika bekerja di Kalimantan, ia merasakan perubahan besar dalam dirinya. Kekuatan mental yang ia bangun sejak kecil membantunya menghadapi berbagai tantangan dengan lebih percaya diri.
Namun, Agus tidak berhenti di sana. Pada usia 30-an, ia memutuskan untuk serius berlatih bela diri dan mengikuti pelatihan yang lebih terstruktur. Dengan kerja keras dan tekad yang kuat, ia mulai bertanding.
Pertandingan pertamanya di Jepang melawan lawan dari Korea Selatan yang memiliki tinggi badan 1,98 meter membuktikan bahwa mental yang kuat adalah kunci untuk menang.
“Saya merasa kemenangan ini sebagai bukti bahwa mental yang kuat itu sangat penting,” ujar Agus dengan penuh keyakinan.
Tak hanya di Jepang, Agus juga menguji kemampuannya di dunia Mixed Martial Arts (MMA) dan bertanding di Amerika.
Meskipun harus melawan lawan-lawan yang lebih besar dan kuat, mental yang terlatih memberi Agus keberanian untuk bersaing di level internasional.
Melalui kisah hidupnya, Agus ingin menginspirasi generasi muda untuk tidak mudah terpuruk meski mengalami bullying atau tekanan dari orang lain.
“Latih mental kita agar tidak mudah terpengaruh. Keberhasilan atau kegagalan dalam bela diri bukanlah hal utama; yang penting adalah mental kita yang harus kuat terlebih dahulu,” pesannya.
Meski pernah menjadi korban bullying, Agus juga mengingatkan bahwa kekuatan mental bukan untuk membalas dendam atau membuli orang lain. “Bullying bukan solusi. Kita harus tetap berperilaku baik terhadap orang lain,” tambahnya.
Kini, teman-teman lama dari SD hingga SMA mengenalnya sebagai sosok yang sangat berbeda. Dulu sering berkelahi, kini Agus dihormati karena perubahan positif dalam dirinya. Bagi mereka yang masih sering dibuli, Agus berpesan agar mereka tidak mudah putus asa dan selalu melawan dengan cara yang positif.
“Jika kita sudah berani melawan, mental kita akan semakin kuat,” tutupnya. (ebs)
Load more