Aldy Fradinca mengutarakan bahwa pihaknya melakukan persiapan yang menyeluruh untuk menjamin kelancaran distribusi bantuan sosial ini.
“Kami membentuk tim Satgas, yaitu satuan tugas yang bertanggung jawab untuk menyukseskan penyaluran bansos di wilayah Tangerang Selatan. Selain itu, kami berkoordinasi dengan Dinas Sosial serta Ketua Koordinator Pendamping PKH di wilayah ini untuk memastikan semua proses berjalan lancar,” ungkapnya.
Mekanisme penyaluran yang dilakukan melalui tiga metode, yakni di kantor pos, komunitas, dan door-to-door dilukan PosIND agar bantuan dapat menjangkau seluruh penerima tanpa hambatan berarti.
“Door-to-door sangat membantu penerima yang mungkin tidak bisa datang ke lokasi penyaluran seperti Kantorpos atau titik komunitas,” jelas Aldy.
Capaian 96 persen bantuan sudah tersalurkan di Kota Tangsel, sementara sisanya masih terkendala karena beberapa penerima berada di luar kota atau alamatnya belum ditemukan.
“Ada kendala pastinya. Salah satunya ya penerima berada di luar kota, kemudian penerimanya pindah dan penerima sampai dengan saat ini belum kita temukan keberadaannya,” kata Aldy.
Menurut ALdy, justru tantangan di daerah Tangerang Selatan menarik karena demografi dan topografinya.
“Karena ini di perkotaan, di mana kawasaannya itu luas, penduduknya itu padat, sangat padat. Dan kita harus berkunjung ke rumah-rumah, terutama pada saat door to door kita menemukan alamat rumah itu merupakan suatu tantangan tersendiri bagi teman-teman tim penyalur. Tim Satgas di KC Tangerang Selatan untuk bagaimana caranya bisa menyalurkan bantuan ini hingga ke tangan penerima bantuan di Tangerang Selatan,” tutur Aldy.
Penerima Bantuan Rasakan Kemudahan dengan Pengantaran Langsung Ke Rumah
Asiah, salah satu penerima bantuan yang mendapat penyaluran door-to-door, mengaku sangat terbantu dengan metode ini.
Load more