Jakarta, tvOnenews.com – Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar Golkar Abdul Rahman Farisi merespons rilis survei Center of Economic and Law Studies (Celios) soal kinerja Kementerian ESDM dalam 100 hari pertama.
Celios menyebut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berkinerja buruk dalam 100 hari pertama kerja di Kabinet Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka.
Abdul Rahman menegaskan Celios tidak seharusnya menyamaratakan ukuran kinerja antar-kementerian, terutama terkait jangka waktu pencapaian.
“Ada kementerian yang memang pekerjaannya bersifat jangka pendek, menengah, dan panjang. Tidak semuanya bisa dinilai dalam waktu 100 hari,” ujar dia, Rabu (22/1/2025).
Dia mengingatkan lembaga survei seperti Celios perlu memahami cara kerja pemerintah secara lebih mendalam. Sebab, penilaian terhadap kinerja kementerian, menurutnya, seharusnya dilakukan dengan mempertimbangkan capaian dalam berbagai rentang waktu.
“Survei semestinya tidak hanya mengukur hasil jangka pendek, tetapi juga mencermati strategi jangka menengah dan panjang yang dirancang oleh kementerian. Dengan begitu, hasil analisis akan lebih obyektif,” tegasnya.
Sebaliknya, Abdul Rahman menilai Menteri ESDM Bahlil Lahadalia patut mendapatkan apresiasi atas sejumlah kebijakan strategis yang telah dijalankan dalam 100 hari pertama.
“Menteri Bahlil sudah mengerjakan dan merencanakan berbagai hal penting, seperti transisi energi, konversi energi, kompensasi subsidi BBM, hilirisasi sektor pertambangan, hingga peningkatan lifting migas. Semua ini adalah program yang membutuhkan waktu untuk melihat hasilnya,” jelasnya.
Dia menjelaskan dalam kurun waktu tiga bulan pertama, yang dapat diukur adalah tren kebijakan, program yang direncanakan, serta langkah mitigasi risiko yang dilakukan kementerian.
“Kemampuan Menteri ESDM dalam menata ketersediaan listrik dan BBM selama Perayaan Natal dan Tahun Baru, itu sudah menunjukkan indikator kinerja yang baik dan positif.
Abdul Rahman pun mengingatkan pentingnya memberikan waktu kepada Menteri ESDM dan kementerian lainnya untuk merealisasikan program-program strategis mereka.
Dia berharap masyarakat dan lembaga survei dapat lebih bijak dalam menilai kinerja pemerintah.
“Pekerjaan besar seperti transisi energi dan hilirisasi tambang tidak bisa dinilai instan. Kita perlu bersabar untuk melihat hasil nyata dari kebijakan-kebijakan ini,” imbuhnya.(lgn)
Load more