Jakarta - Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) jatuh setiap 21 Februari, tetapi peringatannya tahun ini diwarnai dengan ironi, adanya lautan sampah di Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara.
Sampah membentang di pinggir laut proyek tanggul laut raksasa, mengepung permukiman warga RW 4 dan RW 15, Kalibaru, Cilincing.
Tumpukan sampah itu bahkan sudah menggunung sehingga bisa dilewati layaknya daratan. Jenis sampah yang mendominasi adalah plastik dan styrofoam. Membuat kawasan ini berbau tak sedap.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara Achmad Hariadi menyebutkan panjang area yang tertimbun sampah mencapai 400 meter. Menurutnya Pemkot Jakut terus berupaya mengatasi tumpukan sampah yang menyumbat saluran air.
Hariadi mengungkapkan hamparan sampah terletak dekat Proyek Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) yang tengah dikerjakan Kementerian PUPR.
Dia optimistis bila program tanggul segera dirampungkan, tak akan ada lagi tempat kumuh di sana.
"Sebelah kiri itu sudah dilakukan penataan, di RW 6 juga sudah penataan," ujarnya.
472 Ton Sampah Diangkut
Ini hari ketiga Pemkot Jakut melakukan pembersihan di Kampung Nelayan, RW 4 dan RW 15. Camat Cilincing Muhammad Andri menuturkan, telah mengerahkan 34 unit truk untuk mengangkut sampah dari Kalibaru sejak Rabu (23/2/2022) hingga Kamis (24/2/2022).
Dalam dua hari, sampah yang dikeruk di kawasan tersebut beratnya mencapai 472 ton.
"Sampai hari kedua kemarin, kita sudah (angkut) 472 ton dengan 34 truk yang dikerahkan," ujar Andri, Jumat (25/2/2022).
Dia menambahkan, hari ini pun masih tiga alat berat yang mereka operasikan.
"Kami punya target tujuh hari, dilakukan dengan alat berat. Setelah itu kami teruskan dengan manual," ujar Andri.
Hari ini petugas gabungan turun ke Kampung Nelayan ini untuk membersihkan sebagian sampah yang telah menggunung. Aparat TNI-Polri dan Pemkot Jakut dikerahkan.
“Pembersihan sampah di sekitar pesisir Pantai Kalibaru adalah bentuk nyata kepedulian kita semua terhadap pentingnya hidup bersih dan lingkungan yang sehat,” ujar Dandim 0502/JU Letkol Inf Frega Wenas Inkiriwang, Jumat siang.
Frega menuturkan betapa pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat. Dia berpesan pada masyarakat untuk menjaga kebersihan, menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Mari kita bangun kesadaran bersama bahwa sampah dapat memberikan manfaat apabila dikelola dengan baik namun bisa menjadi sumber bencana dan penyakit apabila kita abaikan,” tambahnya.
Pembinaan Warga Kampung Nelayan
Pemerintah Kota Jakarta Utara akan melakukan pembinaan terhadap warga dan tokoh masyarakat di RW 4 dan RW 15 Kampung Nelayan, Kali Baru, Cilincing menyusul adanya gunungan sampah.
Camat Cilincing menambahkan, pembinaan dilakukan kepada Ketua RT, RW, Lembaga Musyawarah Kelurahan, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, Dasawisma beserta pengurus dengan tujuan agar warga lebih menyadari pentingnya mengelola dan mengurangi sampah dari sumbernya, termasuk juga memperkenalkan berbagai jenis sampah yang dapat diolah kembali agar memiliki nilai ekonomi.
"Kami akan musyawarah, berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan warga. Nanti akan kami buat bagaimana pengaturan untuk pengelolaan sampah di sini, termasuk pengurangan sampah dari warga supaya tidak menumpuk di lokasi," kata Andri.
Menurut Andri, penyebab sampah menumpuk adalah karena tidak mungkin dibuatkan lokasi pengelolaan sampah (LPS) di area yang tadinya laut serta sulitnya akses truk sampah menuju lokasi tersebut.
"Memang tidak ditempatkan tempat sampah, lokasi pengelolaan sampah (LPS). Karena layanan LPS dilayani ke Jalan Raya Cilincing, kalau ke sini kan lebih sulit truk kebersihan masuk. Jadi kalau dibuat LPS pun pengangkutannya akan terhambat," kata Andri.
"Oleh karena itu nanti akan dibicarakan dulu terkait akses, tempat kesepakatannya seperti apa termasuk layanan yang akan dibuat," ujar Andri. (act)
Load more