Palu, 27/7 - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una-Una Sulteng, belum menerima laporan adanya korban jiwa akibat gempa dengan Magnitudo 6,5 yang mengguncang pada Senin (26/7) pukul 20.09 WITA. "Sampai saat ini tidak ada laporan korban jiwa meninggal atau luka-luka, tapi kami terus berkoordinasi dengan seluruh camat dan kepala desa agar melaporkan jika ada korban jiwa di wilayahnya," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Tojo Una-Una Pian Mateng kepada ANTARA melalui sambungan telepon dari Kota Palu, Selasa (27 Juli 2021).
Ia menyatakan, dari laporan Camat Una-Una, ada satu warga yang mengalami serangan jantung saat gempa yang berlangsung 3 sampai 5 detik itu yang menyebabkan meninggal dunia. Ia berharap, tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut. Tim BPBD Tojo Una-Una sampai saat ini masih terus melakukan peninjauan dan pemantauan ke seluruh wilayah untuk mendata dampak akibat gempa. "Kemudian hingga sekarang tidak ada fasilitas umum, sosial, gedung pemerintahan dan rumah warga yang mengalami kerusakan parah. Hanya laporan Camat Togen ada rumah salah satu warga yang dinding bagian depannya roboh dan pagar rumah salah satu warga lainnya roboh," ujarnya.
Ia mengimbau, warga Tojo Una-Una agar tetap tenang dan tidak panik, namun selalu waspada untuk mengantisipasi gempa susulan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Selain itu ia mengingatkan masyarakat agar tidak termakan kabar bohong atau hoaks di media sosial yang meminta warga meninggalkan rumah atau daerah itu yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil harta benda di rumah warga. "Tim BPBD Tojo Una-Una terus jalan memberikan imbauan kepada warga agar tidak panik dan tetap waspada serta secepatnya mengungsi ke dataran tinggi jika terjadi gempa susulan dengan magnitudo yang sama atau lebih besar," ucapnya.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Palu menyatakan gempa bermagnitudo 6,5 di Kabupaten Tojo Una-Una, disebabkan pergerakan sesar lokal setempat. Meski demikian, BMKG belum memberikan nama pada sesar lokal yang mengeluarkan energinya tersebut. "Ini sesar lokal, tapi kami belum tahu detail namanya," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Geofisika Palu Hendrik Leopatty.
Bahkan, kata dia, dari peta sejarah kegempaan, masih belum ada data terkait dengan gempa yang disebabkan sesar lokal ini. BMKG menyebutkan ada dua kemungkinan terkait jalur sesar lokal tersebut. Pertama, dari terusan Banggai dan kedua, sesar tersebut membelah daerah Kabupaten Tojo Una-Una dari selatan ke utara. "Satu Sulawesi itu ada sekitar 48 sesar, yang paling banyak di Provinsi Sulawesi Tengah," katanya.
Gempa bermagnitudo 6,5 yang mengguncang Tojo Una-Una pada Senin malam dapat dirasakan hingga di Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Kota Palu. “Jangan terpancing isu-isu yang tidak benar dan kami berharap masyarakat tetap pantau informasi resmi dari BMKG,” kata Hendrik. (ari/ant)
Load more