Kelima, dampak global minimum tax menghapus tax holiday.
Hal ini membebani keuangan industri nikel sebagai industri pionir.
Dampaknya, arus kas ketat, pembayaran pinjaman menurun, berisiko bagi perbankan, serta mengancam lapangan kerja (PHK) di sektor pertambangan dan pengolahan nikel .
Keenam, kontribusi PNBP telah mencapai target, di mana tahun 2020 (110,25%), 2021 (193,03%), 2022 (180,91%), 2023 (118,41%) dan 2024 (125,84%).
"Oleh karena itu, kami berpendapat belum waktunya saat ini untuk menaikkan tarif royalti terutama nikel dan turunan hilirasasinya," terangnya.
Meskipun demikian, FINI selaku mitra Pemerintah selalu terbuka untuk berdialog dan berdiskusi sehingga program hilirisasi dan industrialisasi sektor nikel dapat melewati masa sulit dan mempercepat hilirisasi yang berkelanjutan.(lkf)
Load more