Neni juga melihat perubahan pola industri yang semakin bergantung pada teknologi.
Artificial Intelligence (AI) turut berpotensi mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia, sehingga ini juga akan menjadi perhatian utama.
"Saya pernah ke pabrik bahan peledak di Norwegia, saya bingung mencari pegawai, ternyata yang bekerja adalah robot. Ini tantangan yang akan kita hadapi," jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi, Pemkot Bontang sudah menyiapkan program pendidikan berbasis teknologi, termasuk pelatihan coding dan AI di sekolah-sekolah Bontang.
Selain itu, konsep paperless school juga mulai diterapkan untuk membiasakan siswa dengan sistem digital.
"Ke depan, anak-anak Bontang harus siap menghadapi era digital. Kita ingin mereka punya keterampilan yang bisa bersaing di dunia kerja, bukan hanya di Bontang, tapi juga secara nasional dan internasional," beber Neni.
Pemkot Bontang juga berupaya mempermudah perizinan usaha dan meningkatkan infrastruktur untuk menarik lebih banyak investor yang bisa memberikan dampak nyata terhadap penciptaan lapangan kerja.
Load more