Sebagai mekanisme pendanaan yang dipercaya oleh lebih dari 200 negara dan PBB, GEF memastikan tersalurnya dukungan finansial untuk berbagai inisiatif pelestarian lingkungan yang dijalankan oleh pemerintah maupun organisasi masyarakat sipil, seperti yang dilakukan oleh Yayasan Bina Usaha Lingkungan (YBUL).
Kontribusi dari berbagai pihak, termasuk media yang secara konsisten mengangkat isu lingkungan dan kearifan lokal, serta para sineas yang menghasilkan karya inspiratif seperti film "Harmoni," memberikan dorongan yang signifikan bagi terciptanya kesadaran dan aksi nyata di masyarakat.
UNDP sendiri memiliki visi yang inklusif, memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang tertinggal (Leave No One Behind - LNOB) dalam upaya pembangunan berkelanjutan.
Kesetaraan gender dan inklusi sosial menjadi pilar penting, di mana setiap individu memiliki kesempatan dan suaranya didengarkan dalam proses pembangunan. Diskusi-diskusi publik, seperti yang didokumentasikan oleh media, menjadi wadah penting untuk menyuarakan pendapat dan berkontribusi pada agenda pelestarian lingkungan.
Di lokasi yang sama, Yanidar Witjaksono, Direktur Executive YBUL menyoroti betapa kearifan lokal, yang mencakup adat, tradisi, dan hubungan harmonis dengan alam, memiliki fungsi positif yang beragam.
Dia menilai kearifan lokal menjadi pedoman dalam menghadapi masalah sehari-hari, alat kontrol sosial, penjaga keberlangsungan hidup, pelestari budaya, dan penuntun hidup secara lestari dengan mencintai dan menjaga lingkungan. Beliau mengingatkan akan nilai aset alam Indonesia yang sangat besar dan konsekuensi dari kelalaian manusia terhadap lingkungan yang telah kita rasakan melalui bencana alam dan perubahan iklim.
Seruan untuk bertindak lebih serius dan berkontribusi sesuai dengan peran masing-masing menjadi penutup yang menggugah.
Load more