Jakarta - Seorang motovlogger dengan akun YouTube Steve Jou mengunggah sebuah video di kanalnya, mencoba menunjukkan kesalahan sopir Bus Transjakarta yang menurutnya membahayakan pengguna jalan lain. Namun bukannya mendapat dukungan, Steve Jou justru jadi sasaran bully netizen yang menonton videonya.
Peristiwa tersebut diduga terjadi beberapa bulan lalu saat Steve Jou mengendarai motornya di kawasan Jakarta Utara. Dia melaju santai, sambil menceritakan suasana di sekitarnya, termasuk kemacetan yang dia hadapi.
Setelah melewati macet, ketika Steve Jou melaju dengan kecepatan 45 kilometer per jam, dari sebelah kanannya muncul bus Transjakarta. Steve kaget, karena dia merasa dipotong jalurnya sehingga terjepit antara badan bus dan trotoar.
"Gila dipepet bus. Kok ini makin ke kiri busnya, asli gue dipepetin! Woi!" kata Steve Jou.
Bus mengambil jalur lambat karena hendak berhenti di titik pemberhentian. Namun Steve tetap kesal, sebab tidak ada penumpang turun maupun naik.
"Enggak ada yang turun, enggak ada yang naik juga," katanya dengan nada jengkel.
Steve lalu mendekati pintu bus yang sedang terbuka dan langsung meluapkan kekesalannya pada pengemudi yang langsung memberi tahu bahwa bus berhenti karena ada rambu.
"Lihat rambu," kata sopir sambil menunjuk tanda pemberhentian di trotoar.
"Yes! Tapi Bapak dari kanan ke kiri. Lu tunggu dong di belakang, kenapa harus motong kayak gitu, lu motong, lu bahayain orang," teriak Steve.
"Bahayain orang gimana? Jalan lu lama. Penumpang gue gimana?" jawab pengemudi Transjakarta.
"Lu motong gitu bahaya! Lu ngerti bahaya enggak? Enggak usah egois!" teriak motovlogger itu. Perdebatan berhenti setelah petugas pendamping menutup pintu bus.
Steve yang masih kesal terus mengumpat.
"Bisa-bisanya masih nanya, 'Bahayain orang gimana' udah tahu panjang begitu, kan bisa ngambil kiri, biar gue yang ke kanan. Ini tiba-tiba dari kanan motong ke kiri, gimana enggak bahayain orang," umpatnya.
Video yang diunggah sekitar 3 bulan lalu dengan judul "Bus Arrogant Potong Jalur, Bahaya Woy" itu kini mendapat perhatian netizen. Alih-alih dibela, mereka justru menilai Steve Jou yang salah.
"Dashcam itu banyak fungsinya, kadang bisa jadi bukti buat nunjukin salahnya orang, kadang nunjukin salahnya sendiri," cuit akun Angkutan IbuKota di Twitter.
Tidak hanya di platform microblogging, Steve Jou juga jadi bulan-bulanan di akun YouTubenya sendiri.
"Dashcam dapat digunakan sebagai bukti kesalahan orang lain atau bukti KETOLOLAN DIRI SENDIRI," komen Mulan Mulan.
"Kayanya lu yang salah bro. Dimenit 5.19 bis udah nyalain sen, sedangkan lu fokus ngevlog bukannya fokus liat keadaan. Dan kecepatan lu masih segitu aja, kaga dikurangi. Biar kata lu berenti kaga bakal nyenggol. Posisi dia berhenti agak nyerong. Kecuali langsung banting stir ke kiri," tulis Rifki Nurhidayat.
"Seneng banget liat youtuber motovlog memperlihatkan kebodohannya sendiri," komen Muhammad Ilyas.
"Nyuruh satu supir beserta seluruh penumpang bus buat ngalah demi satu bikers yang salah tapi nyolot kek anda. Kurang-kurangin mempertontonkan kebodohan bang," kata Agnes Silviana.
Sebagian besar penonton videonya juga malah mendukung pengemudi Transjakarta.
"Buat pak supir Tj, semoga rejekinya selalu lancar dan sabar menghadapi pengendara nir etika seperti orang yang punya channel ini," tulis Navy Putih.
"'Ga usah egois' wkwk padahal supirnya mementingkan kepentingan orang banyak sedangkan dia cuman sendiri," komen Fara Nifah.
Kalau menurut Anda, siapa yang salah? (act)
Load more