Jakarta – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) melakukan penelusuran atas kematian anak berumur 8 tahun yang dicurigai akibat mengidap penyakit hepatitis akut misterius.
"Meninggal dunia terindikasi kemungkinan (probable) hepatitis akut yang masih belum diketahui etiologinya," ujar Arum Ambarsari, Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Sudinkes Jakbar seperti pada Jumat (13/5/2022).
Arum menyatakan bahwa anak yang merupakan warga Taman Sari, sebelumnya telah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di kawasan Sawah Besar. Pada tanggal 17 April 2022, pasien dipindahkan ke RS rujukan Cipto Mangunkusumo.
Arum sendiri belum bisa menyatakan pasti penyakit apa yang menjadi penyebab kematian anak tersebut. Pihak Sudinkes Jakarta Barat menerima laporan tentang kemungkinan hepatitis akut misterius diderita oleh anak usia 8 tahun tersebut.
Berdasarkan laporan itu, Sudinkes Jakarta Barat lanjut melakukan pemeriksaan ke kediaman korban. Telah dilakukan pemeriksaan pada lingkungan dan kondisi rumah.
"Kami juga meneliti faktor lingkungan yang menyebabkan risiko terjadinya hepatitis akut," dikutip dari pernyataan Arum.
Warga Dihimbau Untuk Melakukan Pemeriksaan Apabila Punya Gejala Awal
Pemprov DKI sendiri telah mendapat laporan atas 3 kasus hepatitis akut misterius yang menjangkit 3 pasien anak hingga meninggal dunia. Oleh karena itu, pemerintah menghimbau masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan jika memiliki tanda-tanda gejala awal.
dr. Arief Wahyudi selaku Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara (Sudinkes Jakut) menyampaikan apabila pasien sudah memiliki gejala awal hepatitis, maka harus segera diperiksakan ke rumah sakit atau puskesmas. Sehingga bisa lebih cepat mendapatkan penanganan dari dokter.
"Pemeriksaan laboratorium penunjang untuk membantu menegakkan diagnosa hepatitis dan menggali riwayat pasien sebelum sakit," imbuh Arief pada Rabu (11/5/2022).
Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk tetap tenang tapi siaga.
1. Waspada akan gejala awal, di antaranya mual, diare, muntah, demam ringan dan sakit perut.
2. Apabila timbul gejala awal, jangan panik dan tetap tenang. Namun, segera bawa pasien ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan
3. Jangan menunggu muncul gejala lanjutan, seperti kulit dan mata kuning, agar tidak terlambat
4. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas Unit Perawatan Intensif (Intensive Care Unit/ ICU) Anak. (rka)
Load more